Waspadai Turunnya Impor RI, Ekonomi Bakal Bergerak Lambat

Suasana pelabuhan peti kemas.
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

VIVA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, kinerja impor Indonesia pada Januari 2020 mengalami penurunan, baik jika dibandingkan Desember 2019 maupun Januari 2019. Impor pada awal tahun ini anjlok di semua sektor, sehingga harus di waspadai berpotensi memperlambat gerak ekonomi Indonesia.

Heru Budi Apresiasi Kerja Sama Proyek MRT dengan Jepang, Nilainya Rp11 Triliun

Hal itu, dikatakan Kepala BPS, Suhariyanto. Dia menyebutkan, impor pada bulan itu menurun lantaran impor bahan baku dan barang modal mengalami penurunan sebesar 7,35 persen dan 5,26 persen jika dibandingkan Januari 2019. Adapun nilai impor keduanya masing-masing sebesar US$10,58 miliar dan US$2,23 miliar.

"Tadi saya bilang kita harus lebih waspada karena bahan baku dan barang modal turun," tutur dia di kantornya, Jakarta, Senin, 17 Januari 2020.

Mendag Zulhas Tegas Tolak Impor Bawang Merah di Tengah Lonjakan Harga

Dia mengungkapkan, turunnya impor bahan baku akan berpengaruh terhadap produksi industri pengolahan atau manufaktur yang diperkirakan akan melambat. Pada 2019 saja, kata dia, karena turunnya impor tersebut kinerja industri manufaktur turun dari 4,27 persen menjadi 3,8 persen.

"kita perlu waspadai agar penurunan ini enggak pengaruhi industri pengolahan karena kemarin terlihat manufaktur perlu di waspadai," paparnya.

Bea Cukai Langsa Aceh Sita Onderdil Harley Davidson

Sementara itu, untuk barang modal, lanjut dia, biasanya berupa mesin-mesin industri yang menjadi cerminan gerak investasi dari berbagai industri. Karena, ketika nilai impornya menurun, maka akan memengaruhi nilai investasi atau pembentukan modal tetap bruto (PMTB) yang merupakan salah satu faktor penopang pertumbuhan ekonomi.

"Barang modal itu mesin-mesin yang menjadi komponen investasi, karena itu saya minta waspada kalau enggak akan pengaruh ke komponen PMTB," ujarnya.

Meski impor bahan baku dan barang modal mengalami penurunan pada Januari 2020, impor untuk barang konsumsi tercatat mengalami pertumbuhan signifikan, yakni mencapai 20,26 persen secara tahunan senilai US$1,47 miliar.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya