VIVAnews - Harga minyak mentah di bursa New York tetap bercokol di level US$77/barel kendati sedikit melemah. Para pelaku pasar tampak masih antusias menyimak perkembangan ekonomi di Amerika Serikat (AS) yang tersaji dalam tiga hari terakhir.
Berdasarkan transaksi elektronik untuk perdagangan Asia, Rabu siang waktu Bangkok, harga minyak light sweet turun 17 sen menjadi US$77,06/barel. Dalam perdagangan di New York dini hari tadi, harga minyak melonjak lebih dari US$2 sehingga masuk ke level US$77/barel.
Kalangan pengamat berharap bahwa kenaikan signifikan dini hari tadi bisa menjadi momentum bangkitnya harga minyak hingga ke level US$80/barel setelah terus merosot pekan lalu.
Periode pertengahan Desember hingga awal Januari, harga minyak di bursa New York naik 20 persen hingga mencetak rekor tertinggi dalam 15 bulan terakhir. Namun setelah itu, harga minyak merosot lebih dari 10 persen hingga akhir bulan lalu.
Naiknya penjualan rumah diyakini menjadi salah satu tanda yang bagus bagi pemulihan ekonomi AS dan permintaan minyak.
Menurut data dari Asosiasi Makelar Properti AS, indeks kontrak penjualan rumah Desember lalu naik 1 persen. Ini merupakan kenaikan kesembilan dalam sepuluh bulan terakhir menyusul antusiasme para pembeli untuk memanfaatkan insentif pajak pembelian rumah baru, yang berlaku hingga November tahun lalu. Kenaikan itu juga melampaui perkiraan para ekonom, yang tadinya melihat penjualan rumah tidak akan mengalami pertumbuhan.
Data itu memperkuat tanda-tanda pemulihan ekonomi AS. Maka, investor memperkirakan bahwa tingkat permintaan minyak juga akan ikut pulih. Berdasarkan data pekan lalu, tingkat permintaan minyak di AS masih belum meningkat secara memuaskan.
Sementara itu di bursa London, harga minyak Brent turun 13 sen menjadi US$75,93/barel. (AP)
Nasib 2 Debt Collector Ambil Paksa Mobil Polisi, Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional
Berita tentang nasib dua debt collector yang hendak mengambil paksa mobil Aiptu Fandri di parkiran salah satu pusat perbelanjaan di Kota Palembang jadi yang terpopuler.
