Cegah Virus Corona, Sekolah Republik Indonesia di Tokyo Diliburkan

Sekolah Republik Indonesia Tokyo
Sumber :
  • VIVAnews/Andy Lala

VIVA – Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo meliburkan proses belajar mengajar dan semua aktivitas pendidikan di Sekolah Republik Indonesia Tokyo (SRIT) mulai Jumat 28 Februari 2020. Kebijakan libur ini sebagai upaya pencegahan penyebaran Virus Corona yang tengah terjadi di Jepang, di mana pemerintahnya mempercepat dimulainya masa libur sekolah mulai Senin pekan depan. 

Heru Budi Apresiasi Kerja Sama Proyek MRT dengan Jepang, Nilainya Rp11 Triliun

Dalam pemberitahuan yang diterima VIVAnews, masa libur di SRIT ini belum bisa ditentukan sampai kapan. Ini menunggu perkembangan situasi dari pantauan pihak KBRI Tokyo.

Pihak Sekolah mengimbau kepada para orang tua siswa agar menekankan para siswa menjaga kebersihan, pola makan teratur dan istirahat serta tidak melakukan aktifitas di luar rumah jika dirasa tidak mendesak. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi para siswa mendapat penularan Virus Corona.

Heru Budi Kunker ke Jepang, Harap Proyek MRT East-West Groundbreaking Agustus

Menyikapi hal itu, Meisya Puspitasari Haryadi (33) kepada Vivanews menyambut baik diliburkannya para siswa agar mencegah para siswa terpapar Virus Corona.

"Kebijakan nya saya setuju sekali, karena mengingat di sekolah  banyak bercampur dengan orang - orang dari berbagai daerah. Ini untuk mencegah terjangkit nya anak-anak yang masih sehat supaya tidak kena virus dari orang lain", ujar Meisya Puspitasari Haryadi.

Yen Amblas ke Level Terendah dalam 34 Tahun, Menkeu Jepang Bakal Ambil Tindakan

Kebijakan menon-aktifkan sementara kegiatan sekolah juga dilakukan oleh Pemerintah Jepang. Meski menyambut baik hal itu Raidi Ray (51) warga Indonesia yang menyekolahkan 3 anaknya di Sekolah Jepang, mengeluhkan sulitnya mengatur waktu untuk menjaga anak selama masa libur yang mendadak seperti ini.

"Itu dia. Kalau anak sekolah libur, paling tidak salah satu orang tua harus libur. Saya dan istri bekerja. Dan kerja kami tidak libur. Ya gantian lah atau ambil cuti", terang Raidi Ray yang sudah 15 tahun di Jepang.

Pemerintah Jepang berupaya keras mencegah meluasnya peredaran Virus Corona. Upaya meliburkan aktifitas sekolah juga diiringi dengan himbauan istirahat di rumah jika ada pekerja yang sakit. 

Dikutip dari NHK, pada Kamis (27/02/2020) Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe meminta seluruh SD, SMP dan SMA serta sekolah bagi anak berkebutuhan khusus untuk mempercepat liburan musim semi mulai Senin (02/03/2020), dari jadwal yang seharusnya pada akhir Maret.  

Hal ini berdampak pada proses pembelajaran anak dan problem para orang tua dalam menjaga anak-anak mereka selama libur yang dipercepat ini. Untuk mengatasinya Kementerian Kesejahteraan Umum Jepang meminta kepada jasa penitipan anak tetap beroperasi untuk mengantisipasi para orang tua yang bekerja dan ingin menitipkan anak selama musim libur dipercepat ini.

Tercatat sudah hampir 900 orang terinfeksi virus Corona di seluruh Jepang. 700-an orang di antaranya adalah para penumpang dan kru kapal pesiar Diamond Princess yang tengah di karantina di Pelabuhan Yokohama. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya