Dokter Belum Tentukan Jenis Kelamin Bayi

SURABAYA POST -- RSUD Jombang berkoordinasi dengan tim medis RSUD Dr Soetomo Surabaya untuk membuat lubang pembuangan bayi berkelamin ganda karena RSUD Jombang belum mampu melakukan bedah plastik.

Hal itu dikatakan Direktur RSUD Jombang, Dr Bambang Dwi Hayunanto di RSUD Jombang, didampingi Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUD Jombang, dr Muhaeni Suwito, Kamis 4 Februari 2010.

Di RSUD Jombang sekarang ini tim medis sedang berupaya meningkatkan kesehatan bayi itu. Dengan diberikan asupan gizi yang memadai, diharapkan saat bayi tadi dioperasi di Surabaya, kondisi badannya benar-benar sehat dan siap dibuatkan saluran pembuangan buatan.

“Kapan kita merujuk bayi itu ke RSUD Dr Soetomo Surabaya tergantung kondisi bayi itu sendiri, siap atau tidak. Jika kondisi kesehatannya siap, ya kita kirim secepatnya,” katanya.

Untuk menentukan bayi ini nantinya cenderung ke kelamin apa, Bambang maupun dr Muhaeni Suwito belum berani menentukan. Seiring dengan kondisi kesehatan dan pertumbuhan fisik bayi yang lahir dari rahim, Ny Nur Fitri (23) warga Desa Banjardowo Kec.Jombang Kab. Jombang maka jenis kelaminnya akan diketahui. “Tinggal sekarang berkembangnya nanti lebih condong ke labira mayora atau ke penis,” katanya.

Hasil koordinasi dengan tim dokter di RSUD Dr Soetomo, lanjut Bambang, tak ada masalah. Karena itu, tim di Surabaya siap menerim rujukan dari Jombang.

Todung Mulya Lubis Ungkap Alasan Sri Mulyani Hingga Risma Dihadiri di Sidang MK

Namun, agar tak terlalu lama menunggu operasi di Surabaya , maka asupan gizi bayi tersebut ditingkatkan agar kondisi kesehatannya semakin prima. Kondisi kesehatan bayi sejak dirawat di RSUD Jombang berangsur-angsur membaik meskipun belum prima.

Ny Nur Fitri didampingi Irsyad (25), suaminya, mengatakan, mereka tidak menduga kalau anak pertamanya lahir mengalami kondisi kesehatan seperti itu.

Sejak mengandung, Nur Fitri tidak pernah mengeluh tentang kandungannya sehingga Nur Fitri tak melakukan pemeriksaan khusus di tim medis, cukup di bidan desa. “Saat melahirkan pun yang menolong bidan desa,” kata Irsyad.

Selang dua hari dirawat di rumah, oleh bidan desa anak saya ini dirujuk ke RSUD Jombang, karena prematur dan ada kelainan. Saat lahir usia kandungannya 31 minggu, berat badanya 1.900 gram dan panjang 47 cm. Artinya, bayi itu mengalami BBLR (Bayi Berat Lahir Ringan).

Laporan: Bambang Sujarwanto

Respon Han So Hee Soal Reaksi Hyeri: Memang Lucu Pacaran Setelah Putus?
Ketua DPRD Kota Bogor Atang Trisnanto. Muhammad AR/VIVA

Ketua DPRD Kota Bogor Dorong Pemerintah Beri THR Lebaran bagi Warga Terdampak Bencana

Ketua DPRD Kota Bogor mendorong agar pemerintah setempat memberi bantuan semacam "THR Lebaran" bagi 1.134 warga terdampak bencana tiga bulan terakhir ini.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024