Raja Arab Saudi akan Pimpin KTT Virtual Luar Biasa G20 Bahas Corona

VIVA – Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud dari Arab Saudi akan memimpin Konferensi Tingkat Tinggi Virtual Luar Biasa Kelompok 20 Negara (G20) yang khusus membahas upaya global memerangi pandemi virus corona. KTT Virtual G20 itu akan berlangsung Kamis 26 Maret 2020.

Houthi Tuding Arab Saudi hingga Rusia, China dan Iran Mulai Satukan Kekuatan

Menurut Arab News, pertemuan luar biasa dengan format telekonferensi itu melibatkan para pemimpin negara anggota G20, di mana Indonesia termasuk di dalamnya. KTT itu juga mengundang pemimpin Yordania, Spanyol, Singapura, dan Swiss, yang juga sama-sama tengah menanggulangi wabah virus covid-19. Pemimpin Uni Emirat Arab pun turut serta. Ini terkait kapasitasnya sebagai pemimpin Dewan Kerjasama Negara-negara Teluk.  

Saudi Gazette mengungkapkan KTT luar biasa ini juga akan melibatkan pimpinan organisasi internasional, yaitu PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Dana Moneter Internasional (IMF) hingga Organisasi Pembangunan Kerjasama Ekonomi (OECD). Begitu pula pimpinan organisasi regional, seperti ASEAN (Vietnam), Uni Afrika (Afrika Selatan, Dewan Kerjasama Negara Teluk (Uni Emirat Arab), dan Kemitraan Pembangunan Afrika (Rwanda)

Alasan Negara Arab Lebih Pilih Dukung Israel daripada Iran, Khawatir Perang Makin Luas

2018/01/bahan-alami-untuk-uban.html

Sebelum pertemuan para pemimpin Kamis esok, para menteri keuangan dan gubernur bank sentral G20 telah menggelar pertemuan persiapan yang juga berformat virtual.  Mengikuti pertemuan virtual itu, Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa semua anggota G20 sepakat untuk bekerjasama menanggulangi pandemi virus corona. 

Houthi: Arab Saudi Ingin Hapus Ayat Al Quran dari Buku Pelajaran untuk Menenangkan Tuntutan Zionis

Sri Mulyani menjelaskan, stabilitas keuangan menjadi penting untuk memastikan ekonomi global tidak terpuruk lebih dalam akibat pandemi Covid-19 ini. Beberapa Bank Sentral di negara G20 bahkan telah berinisiatif untuk melakukan kerjasama swap line.

VIVA Militer: Bendera Republik Islam Iran

Warga Iran Kini Dapat Kembali Berangkat Umrah Setelah 9 Tahun, Hal Ini Jadi Penyebabnya

Kelompok dari Iran memulai perjalanan mereka ke Arab Saudi pada hari Senin, 22 April 2024, untuk melakukan ibadah umrah pertama kali dalam sembilan tahun tidak bisa umroh

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024