VIVAnews - PT Bank Tabungan Negara (BTN) ternyata pernah salah sasaran dalam melakukan bisnis perbankan. Pengembangan bisnis di bidang industri gagal total.
"Beberapa waktu lalu, BTN pernah mencoba untuk melakukan pengembangan pada kawasan industri, namun gagal. BTN kalah dengan bank dan pengembang lainnya," ujar Direktur Utama BTN Iqbal Lantaro mengatakan hal itu dalam Rapat Dengar Pendapat dengan komisi XI DPR RI, di Gedung DPR RI, Kamis malam.
Melihat pengalaman itu, Iqbal mengatakan strategi BTN yang selama ini dilakukan tidak cocok untuk dikembangkan didaerah bisnis, tapi justru cocoknya adalah untuk daerah ISTI (ikatan suami takut istri). "Kalau pada daerah itu bisa berhasil tapi bagi yang banyak menabung adalah istri," ujarnya.
Meski pengalaman itu disampaikan dengan gaya bercanda, tapi Iqbal mengatakan hal itu serius. Iqbal mengatakan saat ini sudah memiliki strategi lain untuk meningkatkan kemampuan pendanaan BTN bukan melalui kalangan elit.
Ia menjelaskan, pihaknya telah berencana untuk membukan toko-toko pada perumahan yang dibangun BTN. Saat ini diawali dengan 100 toko kemudian nantinya akan bertambah secara berkala.
Iqbal pun berjanji, sertifikat ISO layanan service excellent BTN yang saat ini hanya ada di lima kantor di Jabodetabek akan ditingkatkan pada kantor-kantor lainnya.
"Kami yang pertama mendapatkan ISO service excelent. Jadi dalam 7 hari kredit sudah bisa cair," ujar Iqbal. Cara ini diperkirakan menjadi strategi untuk lebih menarik nasabah untuk menggunakan kredit BTN.
Lebih lanjut Iqbal mengatakan, untuk mengembangkan pasarnya, BTN telah bekerjasama dengan PT Pos dan Giro. Dengan begitu nasabah dapat mengambil dan menabung pada kantor pos. Menurut dia sudah ada 2045 kantor pos yang sekarang posisinya sudah online dengan BTN.
Drama Adu Penalti, Ini 5 Fakta Real Madrid Pulangkan Manchester City di Liga Champions
Real Madrid berhasil menyingkirkan Manchester City di babak Perempat Final Liga Champions leg kedua usai meraih kemenangan lewat adu penalti di Stadion Etihad.
