- ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
VIVA – Indeks harga saham gabungan atau IHSG memerah di level 4.535 pada pembukaan perdagangan Rabu 1 April 2020. Posisi itu melemah 3 poin atau 0,07 persen, dibanding penutupan perdagangan Selasa 31 Maret 2020 di level 4.538.
Meski demikian, analis Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi memprediksi, penguatan IHSG pada perdagangan mendapat katalis positif dari data laporan indeks kinerja manufaktur PMI (Purchasing Managers Index) Tiongkok, yang berhasil ekspansi di bulan Maret 2020.
"Hal itu memberikan harapan mulai kembali stabilnya supply bahan-bahan industri dan ekspor batu bara, meskipun masih ada beberapa batasan," kata Lanjar dalam keterangan tertulisnya, Rabu 1 April 2020.
Investor domestik sendiri mencermati komentar Bank Indonesia mengenai perekonomian nasional saat ini, dan target inflasi yang masih sama di kisaran 3 persen secara year-on-year (YoY) serta rencana pertemuan dengan seluruh bank sentral Asean-5.
"Kami perkirakan IHSG berpeluang menguat dengan support resistance 4500-4750," ujarnya.
Secara teknikal, analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji menjelaskan, support pertama maupun kedua memiliki range pada 4.397,44 hingga 4.304,70. Sementara itu, resistance pertama maupun kedua memiliki range pada 4.697,67 hingga 4.883,15.
Berdasarkan indikator, MACD telah membentuk pola golden cross di area negatif. Sementara itu, Stochastic dan RSI bergerak ke atas di area neutral.
"Terlihat pola upward bar yang mengindikasikan adanya potensi penguatan lanjutan pada pergerakan IHSG, sehingga berpeluang menuju ke resistance terdekat," ujarnya.