Corona di Ekuador: Peti Mati dari Kardus dan Mayat Dibungkus Plastik
Pemerintah di kota terbesar di Ekuador membagikan ribuan peti mati dari kardus dan membuat jaringan bantuan khusus bagi para keluarga yang menunggu jenazah sanak keluarga mereka diangkut dari rumah-rumah mereka.
Guayaquil merupakan episenter virus corona di Amerika Latin. Rumah sakit dan kamar mayat penuh dan menyebabkan banyak keluarga yang terpaksa menyimpan jenazah di rumah.
"Seperti layaknya rumah sakit di zona perang. Apa yang kami saksikan seperti halnya di film horor," kata seorang dokter di rumah sakit Teodoro Maldonado Carbo.
"Istri saya tak mau saya bekerja, tapi bila saya tak datang, akan semakin banyak pasien yang meninggal," kata dokter itu kepada the Guadian.
- Tragedi pesta ulang tahun, penyebar virus corona, 14 terinfeksi, tiga meninggal dunia
- Tradisi dan ritual masyarakat adat ‘memerangi’ virus corona: Daun sirih sampai jaga jarak ke hilir sungai
- `Jumlah kematian membuat saya tercekat`: Tingginya kasus Covid-19 di antara warga kulit hitam Amerika Serikat
Presiden Ekuador, Lenin Moreno mengatakan sekitar 3.500 orang kemungkinan bisa meninggal di provinsi Guaya, tempat kota Guayaquil berada, dalam beberapa minggu ke depan.
Pemerintah kota Guayaquil mengatakan mereka membagikan sekitar 2.000 peti mati kardus untuk pemakaman dalam "situasi darurat kesehatan."
Sampai Jumat (10/04), jumlah kasus Covid-19 di Ecuador mencapai lebih dari 4.700 orang.