Virus Corona: G20 Didesak Siapkan Pendanaan Darurat US$8 Miliar

Karyawan menghitung mata uang dolar Amerika Serikat di gerai penukaran mata uang asing Ayu Masagung, Kwitang, Jakarta Pusat
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

VIVA – Suatu forum internasional beranggotakan 92 mantan presiden dan perdana menteri, bersama pimpinan ekonomi dan kesehatan di negara maju dan berkembang, kompak menyerukan pembentukan gugus tugas khusus di kelompok elit 20 negara maju dan berkembang (G20) dalam menangani pandemi virus corona (Covid-19). Mereka juga menyerukan segera diadakannya kembali konferensi skala global untuk menyiapkan dan mengkoordinir pendanaan darurat melawan virus corona senilai miliaran dolar.    

Asia Business Council 2024, Menko Airlangga Kasih Bukti Ketahanan Ekonomi Indonesia

Demikian seruan forum itu dalam surat terbuka kepada pimpinan negara anggota G20, seperti yang dikutip Saudi Gazette. Mereka ingin ada upaya simultan mempercepat penemuan vaksin maupun metode ampuh mengatasi virus corona sekaligus mengatasi krisis ekonomi yang ditimbulkan dari pandemi tersebut. 
 
"Permasalahan ekonomi tidak akan dicapai hingga masalah kesehatan tersebut bisa ditangani. Masalah kesehatan ini tidak hanya cukup dengan mengatasi wabah penyakit di satu negara saja, namun juga memastikan pemulihan semua negara dari pandemi Covid-19," bunyi surat itu.

Mereka berharap dalam beberapa hari mendatang G20 menyepakati pendanaan US$8 miliar untuk mempercepat upaya global menciptakan vaksin, penyembuhan, dan perawatan pasien covid-19. Selain itu perlu disiapkan US$35 miliar untuk mendukung sistem kesehatan, mulai dari penyediaan ventilator, peralatan tes, dan alat pelindung diri untuk tenaga medis. 

Soal Konflik Israel-Iran, Airlangga Cermati Dampak ke Sektor Logistik Minyak Mentah Dunia

G20 juga perlu menyiapkan pendanaan US$150 miliar bagi negara-negara berkembang untuk memerangi krisis medis dan ekonomi, sekaligus mencegah gelombang kedua penularan virus corona. Ini berarti "memutihkan" pembayaran bunga utang bagi negara-negara miskin, termasuk US$44 miliar yang tahun ini jatuh tempo di kawasan Afrika.

Muncul pula usulan pendanaan darurat oleh IMF hingga US$600 miliar dalam bentuk special drawing rights (SDR) bagi negara-negara yang tengah berjuang keras memerangi pandemi virus corona.   

RKP 2025 Sudah Disusun dengan Prioritaskan Program Prabowo-GIbran, Ini Rinciannya 
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto

Asia Business Council, Menko Airlangga Yakinkan Komitmen Indonesia Mempercepat Pembangunan Ekonomi

Menko Airlangga: di tengah kondisi perekonomian global yang masih tidak stabil, perekonomian Indonesia mampu tumbuh sebesar 5 persen selama 8 kuartal terakhir.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024