AS Catat Rekor, Kematian Akibat Corona Tembus 51 Ribu Orang

Presiden AS Donald Trump. (picture-alliance/dpa/A. Harnik)
Sumber :
  • dw

VIVA – Jumlah kematian karena Corona Covid-19 di Amerika Serikat terus bertambah. Angka kematian yang di-update sudah menembus 51 ribu jiwa dari 890 ribu kasus positif.

Kota Ini Sahkan Undang-undang yang Izinkan Guru Bawa Senjata Api ke Sekolah

Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO dan mitra internasional masih berjuang untuk menemukan vaksin. Sementara, korban yang meninggal dunia seperti di AS memperlihatkan angka yang menyeramkan.

Dikutip dari Aljazeera, Sabtu, 25 April 2020, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus sebelumnya mengatakan pihaknya sejauh ini bekerja sama dengan negara dan mitra di seluruh dunia untuk percepat vaksin Corona Covid-19.

Presiden Raeisi Ancam Lenyapkan Israel Jika Berani Gempur Iran

AS masih di posisi pertama dalam kasus positif serta jumlah kematian karena Corona. Di bawah AS, ada dua negara Eropa yaitu Spanyol dan Eropa.

Meski kematian sudah tembus 51 ribu tapi beberapa negara bagian di AS seperti Georgia, Oklahoma membuat kebijakan tentatif untuk warganya. Di beberapa negara bagian itu, usaha bisnis warga seperti salon, sampai klub kebugaran diizinkan untuk dibuka kembali.

5 Negara Pemegang Hak Veto di PBB, Keputusan Internasional Ada di Tangan Mereka

Misalnya, izin itu dikeluarkan Gubernur Georgia Brian Kemp. Tentu izin ini kontra dengan imbauan otoritas AS tentang pembatasan sosial untuk mencegah penularan Corona.

Presiden AS, Donald Trump juga pernah menyampapaikan imbauan agar rakyatnya bisa sabar dalam menghadapi pandemi Corona. Ia berpikir positif karena pemerintah AS sudah maksimal dalam menangani pandemi ini.

Trump dan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo beberapa kali bermanuver menyalahkan pemerintah Cina yang dinilai lalai dalam mengelola laboratorium virus di Wuhan.

Pun, data pandemi Corona secara global dilaporkan sudah lebih dari 195.000 orang meninggal karena Corona. Sementara, 2,7 juta orang terinfeksi virus asal Wuhan, China itu. Untuk kesembuhan disebut sudah hampir 781.000 orang.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya