Berbuka Puasa dengan Buaya Berendam saat Pandemi Corona

VIVA – Sajian menu berbuka puasa, biasanya dijual dan dihidangkan beragam macam kue manisan di hadapan keluarga. Namun, kue kali ini terdengar buas dari nama lainnya.

UMKM Binaan BRI Ini Jadi Kuliner Rekomendasi Pemudik di Pekalongan

Seperti di Jambi, ada satu nama kue terbilang sangar seperti nama hewan buas yaitu buaya berendam. Kue ini merupakan makanan khas Jambi.

Seorang peracik kuliner ini, Nella Soraya mengatakan, telah menjalani karir bisnis ini empat bulan dan dijual melalui online. Meski masa pandemi virus corona, langganannya tetap banyak karena kebanyakan di rumah.

Fakta-fakta Menarik tentang Pakistan, Negara dengan Jumlah Muslim Terbesar di Dunia

Selain itu masakan kuliner ini juga jadi favorit untuk menu buka puasa Ramadhan. Kue ini bisa langsung dipesan melalui akun media soalnya baik Instagram maupun Facebook. 

"Meski pandemi corona, pelanggan tetap ada, karena masakan kuliner untuk menu buka puasa Ramadhan bisa langsung dipesan melalui IG Nella_Soraya dan FB Nella_Veldan," ujarnya dikutip Senin 27 April 2020.

Membanggakan! 5 Makanan dan Minuman Indonesia Sukses Pikat Hati UNESCO, Terbaru Ada Jamu

Nella menceritakan, buaya dalam bahasa Jambi adalah Buayo dan dikatakan buaya berendam karena kuenya berendam di genangan santan kental yang sudah disiapkan tempatnya. Harganya pun dipatok Rp20 ribu per porsi.

"Sangat enak sekali masakan kuliner buayo rerendamnya, karena racikan masakannya sangat fantastis dan tidak pakai pengawet atau pewarna," jelas warga RT 03, Kelurahan Arab Melayu, Kecamatan Arab Melayu, Kota Jambi.

Nella menyebutkan, rahasia buaya berendam tidaklah susah. Komposisinya hanya tepung terigu, tepung ketan, gula pasir dan pandan 30 lembar lalu diaduk 5 menit sampai rata. Kemudian langsung dibentuk bulat-bulat.

"Setelah itu, disiapkan kelapa, pandan dan gula merah diaduk sampai 20 menit lalu dipisahkan, lalu disiapkan santan dan dimasak sampai kental selama 20 menit dan setelah kental, santan dimasukkan ke dalam cetakan sedang namun tergantung apa mau tempatnya," kata dia. 

Setelah santan dimasukan merata, lanjut dia, kue dibulat-bulatkan dan dimasukkan kelapa yang sudah diaduk pakai gula merah. "Setelah itu dibulatin kembali lalu dimasukkan kedalam santan kental," kata Nella.

Selain dari kue kuliner buaya berendam yang nikmat, ada juga kuliner bernama Ketan Srikayo. yang resepnya yaitu ketan putih dimasak sama rata, sudah kering, lalu dikukus dulu dengan daun pisang, lalu dibakar  selama 3 manit dan setelah itu ditambah lagi sele srikaya pandan.

"Masih banyak lagi makanan dan apalagi beragam macam menu buka puasa dan nama khas kuliner saya yaitu Dapur Sebrang," katanya.

Nella juga mengatakan, omzet penjualan yang dicapai bisa mencapai Rp600 ribu rupiah sampai Rp1 juta rupiah dan buka penjualan melalui online-nya pun dari jam 14.00 WIB sampai berbuka puasa.

"Kalau hari biasa saya bukanya dari siang jam 11.00 WIB," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya