- VIVAnews/Dwi Royanto
VIVA – Pemerintah sudah membuka keran impor gula dan bawang putih setelah sebelumnya langka di pasaran. Namun, baru beberapa pekan kemudian, kedua bahan pangan ini kembali langka, stoknya bahkan defisit di hampir seluruh provinsi.
Kelangkaan stok gula dan bawang putih,disampaikan langsung oleh Presiden Joko Widodo dalam rapat kabinet terbatas pada Selasa 28 April 2020. Dalam data yang dipaparkan Jokowi, stok gula mengalami defisit pada 30 provinsi, dan bawang putih defisit di 31 provinsi.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memberi paparan sebab stok kedua barang kebutuhan yang sudah diimpor itu masih kurang di hampir seluruh provinsi di Tanah Air.
"Bawang putih, pemerintah sudah mengimpor itu izin impornya sudah cukup besar. Namun realisasinya masih 72.400 (ton) sehingga masih ada barang yang masuk di akhir bulan ini," kata Airlangga, dalam keterangan pers usai rapat kabinet, Selasa 28 April 2020.
Sementara untuk mengantisipasi kekurangan dari impor yang masih minim itu, Airlangga mengaku ada daerah yang tidak lama lagi akan panen. Dia menyebut, Temanggung akan panen sehingga stok yang berlebih di daerah tersebut akan dikirim ke daerah yang kekurangan.
Sementara untuk gula pasir, dengan defisit yang ada di 30 provinsi, menurut Airlangga sudah dilakukan langkah antisipasi oleh Bulog. Dengan mengontrak 51300 ton. Selanjutnya, untuk menutupi kekurangan itu lagi pemerintah berharap ada 21 ribu ton impor.
"Yang 16 ribu ton ada 29 ribu ton, itu dari pabrik gula dalam negeri. Kemudian ada pengalihan dari gula rafinasi sebanyak 191.762 dan ini ada masalah repacking repackaging dan izin peredaran sehingga ini akan ada 182.762 yang akan masuk ke pasar," jelasnya.
Airlangga Dapat Dukungan Satkar Ulama jadi Ketum Golkar Lagi, Didoakan Menang Aklamasi
Dukungan ke Airlangga Hartarto, untuk kembali memimpin Partai Golkar, terus berdatangan. Kali ini, dari organisasi didirikan Golkar, yakni Satuan Karya atau Satkar Ulama.
