Digitalisasi Bahasa Daerah, RI Buat Lomba Website Konten Aksara Jawa

Ilustrasi Website Aksara Jawa.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Dalam upaya meningkatkan literasi digital di Indonesia dan juga melestarikan budaya bahasa daerah, Pengelola Nama Domain Internet Indonesia atau Pandi menggelar sebuah kompetisi pembuatan situs web berdomain hanacaraka.

Melangkah Maju, Generasi Muda Dituntut Waspada dalam Bermedia Sosial

Kompetisi dengan konten yang seluruhnya atau sebagian besarnya menggunakan aksara hanacaraka itu bekerjasama dengan komunitas pegiat Aksara Jawa di Yogyakarta dan Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Chief Registry Officer (CRO) Pandi, Muhamad Shidiq Purnama mengatakan kompetisi tersebut selain untuk meningkatkan literasi digital di Indonesia, juga bertujuan untuk melestarikan budaya bahasa daerah. 

Kemenkominfo Mengadakan Kegiatan Talkshow "Etika Pelajar di Dunia Digital"

"Aksara Jawa sudah masuk ke standar Unicode, maka dirasa perlu untuk melestarikan dan mengembangkan konten dalam dunia digitalnya,” jelas Shidiq dalam keterangannya, Selasa 5 Mei 2020.

Menurut dia, kompetisi tersebut memang sudah menjadi agenda pihaknya dalam bidang pelestarian budaya. Dan saat ini Pandi telah mendaftarkan Aksara Jawa yaitu hanacaraka agar bisa digunakan sebagai alamat (domain name) di internet. 

Kemenkominfo Mengadakan Kegiatan Talkshow "Promosi Budaya Indonesia Lewat Konten Digital"

"Jika satu ini berhasil, rencananya akan menyusul aksara daerah lain yang juga sudah terstandar di Unicode, seperti aksara Sunda, Bali, Batak, Bugis, Makassar dan Rejang,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Tim Kongres Aksara Jawa I Yogyakarta, Setya Amrih Prasaja mengatakan bahwa saat ini website lebih mudah diakses oleh masyarakat ketimbang buku. 

Untuk itu, sejalan dengan semangat kompetisi yang akan dijalankan, diharapkan akan ada banyak konten yang bermunculan dan bervariasi di internet dengan Aksara Jawa. Hal inilah yang nantinya akan menjadi bagian dari sosialisasi literasi aksara Jawa sebagai bagian dari peradaban budaya masyarakat Jawa. 

“Momentum ini kita jadikan bukti bahwa aksara Jawa bukanlah suatu hal kuno dan mistik, melainkan suatu aksara yang juga dapat digunakan untuk menulis pengetahuan umum, berkomunikasi di zaman modern, dan bisa eksis menyesuaikan zaman melalui teknologi," ungkap Amrih.

Adapun mekanisme untuk pendaftaran kompetisi ini, peserta bisa langsung mengisi nama, email, dan domain aksara yang diinginkan dari form yang sudah dibuat. Peserta dapat mengisi form di link s.id/lombahanacaraka.

Saat ini sudah ada 100 peserta yang mendaftar dari 150 kuota yang dicanangkan oleh Pandi. Proses pendaftaran ini tidak dipungut biaya sepeserpun, dengan hadiah yang akan didapat berupa nama domain dan hosting dari Pandi untuk 150 peserta pertama. 

Selain itu akan ada smartphone bagi tiga orang pemenang. Penjurian akan dilakukan oleh tim dan akan diumumkan pada waktu Kongres Aksara Jawa I di Yogyakarta mendatang.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya