Kekhawatiran Corona Turun, BI Sebut Dana Asing Mulai Masuk ke RI

Karyawan menghitung mata uang dolar Amerika Serikat di gerai penukaran mata uang asing Ayu Masagung, Kwitang, Jakarta Pusat
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

VIVA – Pada Maret 2020 lalu, Bank Indonesia mencatat maraknya penarikan dana asing besar-besaran atau capital outflow, hingga mencapai Rp121,26 triliun sebagai dampak dari mulai merebaknya wabah covid-19 di Tanah Air.

Trade Minister: No Need to Worry about Weakening of Rupiah

Namun saat ini, Gubernur BI, Perry Warjiyo memastikan, telah kembali terjadi tren masuknya aliran modal asing ke Tanah Air (capital inflow), khususnya ke instrumen Surat Berharga Negara atau SBN.

"Secara mingguan, di bulan April hingga tanggal 5 Mei 2020 kemarin, tren (capital) outflow-nya kecil dan inflow-nya semakin besar," kata Perry dalam telekonferensi, Rabu 6 Mei 2020.

Mendag Imbau Masyarakat Tak Perlu Khawatir soal Pelemahan Rupiah

Perry menjabarkan, pada pekan pertama April 2020 lalu, aliran modal asing yang masuk melalui SBN, baik di pasar primer maupun sekunder, totalnya mencapai sebesar Rp5,73 triliun.

"Meskipun di April pekan kedua memang masih terjadi capital outflow sekitar Rp7,98 triliun," ujar Perry.

BI Catat Uang Beredar Maret 2024 Rp 8.888 Triliun, Naik 7,2 Persen

Di April pekan ketiga, Perry mengakui bahwa terjadi capital outflow Rp2,41 triliun. Namun pada pekan keempat April, nyatanya masih terdapat capital inflow sebanyak Rp2,42 triliun.

Hingga pekan pertama Mei atau sampai 5 Mei kemarin, Perry pun memastikan bahwa telah terjadi capital inflow sebanyak Rp1,71 triliun.Perry menambahkan, capital inflow khususnya ke SBN yang sudah mulai terlihat pada Mei ini, diharapkan akan semakin terlihat pada Juni 2020 mendatang.

"Hal itulah yang menjadi dasar kenapa kami yakin capital inflow itu akan masuk dan ikut mendukung pembiayaan rupiah untuk menangani covid-19, dan mendukung stabilitas nilai tukar ke depan," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya