Aliran Modal Asing Keluar Rp162,18 Triliun, Rupiah Masih Mampu Perkasa

Petugas menghitung mata uang rupiah dan dolar AS di salah satu tempat penukaran uang di Jakarta
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

VIVA – Bank Indonesia (BI) mencatat, aliran modal asing kembali keluar dari Indonesia hingga minggu ke-2 Mei 2020 mencapai Rp162,18 triliun. Meski begitu, seiring kondisi tersebut, ternyata nilai tukar rupiah masih bisa bergerak ke posisi Rp14.945 per dolar AS.

Mendag Imbau Masyarakat Tak Perlu Khawatir soal Pelemahan Rupiah

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Onny Widjanarko mengatakan, Berdasarkan data setelmen 4-6 Mei 2020, nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto Rp2,01 triliun dan secara year to date sepanjang 2020 jual neto Rp162,18 triliun

Sementara itu, berdasarkan data transaksi 4-6 Mei 2020, nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto Rp6,95 triliun, dengan jual neto di pasar saham sebesar Rp840 miliar.

BI Catat Uang Beredar Maret 2024 Rp 8.888 Triliun, Naik 7,2 Persen

"Sementara di pasar Surat Berharga Negara (SBN) jual neto sebesar Rp6,11 triliun," kata dia dikutip dari siaran pers, Jumat 8 Mei 2020.

Meski begitu, Onny mengatakan, premi risiko Indonesia atau Premi Credit Default Swaps (CDS) Indonesia lima tahun turun ke 204,05 basis poin (bps) per 7 Mei 2020 dari 210,08 bps per 1 Mei 2020.

BI Bolsters Rupiah Stability with Interest Rate Hike to 6.25 Percent

"CDS merupakan indikator yang sering digunakan dalam mengukur risiko suatu negara," tegasnya.

Dengan kondisi itu, Onny mengatakan, pergerakan nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan hari ini di level Rp15.000 per dolar AS. Namun, rupiah mampu bergerak di posisi Rp14.900 per dolar AS.

Di pasar spot, hingga saat ini, rupiah diperdagangkan di level Rp14.948 per dolar AS. Menguat 0,64 persen dari penutan perdagangan, Rabu, 6 Mei 2020 di kisaran Rp15.045 per dolar AS.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya