Terkuak, Asal Usul Tato Peta Indonesia di Tangan Pendemo AS

Pria bertato peta Indonesia ikut kerusuhan protes kematian Floyd di Philadelphia
Sumber :
  • Instagram @rainsfordthegreat

VIVA – Salah satu foto pendemo memprotes kematian George Floyd di Amerika Serikat (AS) viral lantaran di tangan kanannya terdapat tato bergambar pulau di Indonesia. Dalam foto yang viral, pendemo itu tampak ikut melemparkan sesuatu ke arah pertokoan tempat kerusuhan di Philadelpia.

7 Kedekatan Cristiano Ronaldo dengan Islam, No 5 Enggak Nyangka Banget

Pria dalam foto tersebut adalah Rainey Arthur Backues. Ia merupakan anak angkat Lydell Dean Backues warga negara AS yang pernah lama tinggal Indonesia, persisnya di Bandung dan Tasikmalaya. Saat masih tinggal di Indonesia, Lydell mengadopsi bayi Rainey dari panti asuhan yatim piatu di Jakarta.  

"Tahun 2007 kami hijrah ke AS, jadi kami kembali ke Philadelphia. Sebelum kembali ke sana (AS), dia (Rainey) sudah naturalisasi, jadi dia warga negara Amerika," kata Lydell kepada tvOne, Rabu, 3 Juni 2020.

Warga Jaksel Ramai-ramai Hapus Tato, Alasannya Malu Sama Anak

Saat ini, Rainey berusia 20 tahun dan tinggal bersama keluarga besar Lydell di Philadelphia. 

Baca: Imbas Demonstrasi Floyd, New York Perpanjang Jam Malam Hingga 7 Juni

Ada Cristiano Ronaldo, Ini 5 Bintang Sepakbola yang Tidak Memiliki Tato

Lydell mengatakan awal mula anaknya terlibat dalam aksi kerusuhan protes kematian pria kulit hitam George Floyd, karena sebuah ajakan pendemo. Menurut Lydell, Rainey turun ke aksi tersebut karena hobi fotografinya. Awalnya memang tidak ingin ikut-ikutan aksi, karena memang cuma ingin mengambil foto kerusuhan.

"Tapi ada yang bujuk dia, ada yang bilang 'hi ayo turun apa yang kau lihat'. Akhirnya dia terbawa arus dua kali lempar, dia bilang ada barang di toko yang diambil dijarah orang tercecer, dia ambil lalu kefoto, tapi dia enggak ambil, saya tahu dia tidak bawa apa-apa waktu pulang," ujarnya.

Lydell memaklumi darah muda Rainey yang membuatnya mudah terbujuk ajakan untuk ikut aksi demonstrasi George Loyd. Kulitnya yang kecoklatan agak hitam membangunkan solidaritasnya untuk peduli terhadap warga kulit hitam di AS yang tertindas.

"Dia orang Indonesia sudah 12 tahun tinggal di Philadephia, emang ada rasisime disini terhadap orang kulit hitam. Anak saya dia orang Jawa etnisnya warna kulitnya coklat agak hitam mungkin itu terpendam dalam hatinya, dia juga punya banyak teman Afrika-Amerika," terang Lydell.

Pria bertato peta Indonesia ikut kerusuhan protes kematian Floyd di Philadelphia

Foto: Tato peta Indonesia di tangan pria pendemo di Philadelphia AS

Sementara soal asal usul tato peta Indonesia di tangan kanan Rainey, Lydell menganggap hal itu sangat wajar. Rainey adalah orang asli Indonesia, keluarganya orang Indonesia, darah Indonesia sangat mengakar kepada dirinya. 

"Dua tahun lalu dia ingin bangkitkan kembali indetitas dia, saya tidak anjurkan dia bikin sendiri (tato Indonesia)," ungkap Lydell.

Meski demikian, Lydell memastikan dengan beredarnya foto anaknya bertato Indonesia yang terlibat kerusuhan bukan bermaksud ingin mencemarkan Indonesia. Tatonya sendiri dia buat dua tahun lalu agar bisa lebih dekat dengan Indonesia.

"Kalau ada kesalahan anak saya, saya minta maaf secara batin dan lahir, tapi tatonya bukan masalah, dia anak baik, dia mencintai Indonesia, maksudnya dengan tato itu dia pegang identitas Indonesianya," kata Lydell.

Untuk diketahui, aksi demonstrasi yang terjadi di berbagai daerah di Amerika Serikat selama sepekan ini merupakan buntut dari kematian George Floyd pada 25 Mei lalu. Floyd meninggal setelah Derek Chauvin, petugas Kepolisian Minesotta yang mencekik Flyod dengan lututnya. Hingga beberapa menit kemudian Floyd perlahan berhenti berbicara dan bergerak.

Kejadian awal bermula saat Floyd berbelanja di sebuah toko di Minesotta. Kala itu, penjaga toko menghubungi petugas kepolisian lantaran mengaku bahwa Floyd membayar dengan uang palsu. Dari sanalah awal mula terjadinya insiden kematian George Floyd. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya