Meski Menguat Rupiah Masih Bertengger di Level Rp13.900 Per Dolar AS

Rupiah Menguat
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

VIVA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, kembali mengalami penguatan pada perdagangan hari ini, Kamis, 11 Juni 2020. Meski menguat, rupiah masih bertengger di kisaran atas Rp13.900 per dolar AS.

Bank Indonesia Naikkan BI Rate Jadi 6,25 Persen Demi Stabilkan Rupiah

Di pasar spot, pada perdagangan saat ini, rupiah ditransaksikan di level Rp13.974 per dolar AS. Menguat hingga 0,53 persen, dari level penutupan perdagangan kemarin, Rabu, 10 Juni 2020 yang sempat di perdagangkan di level Rp14.049. 

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan, pelaku pasar pada dasarnya merespons negatif kasus pandemi virus corona (covid-19) di Indonesia yang bertambah 1.241 orang kemarin, sehingga total menjadi 34.316 orang.

Hasil Uji Ketahanan OJK: Perbankan Masih Bisa Mitigasi Pelemahan Rupiah

Lonjakan itu, kata dia, jangan sampai membuat pemerintah berpikir ulang untuk menerapkan kehidupan normal baru atau new normal dan kembali menerapkan social distancing serta pembatasan sosial. Maka prospek ekonomi Indonesia ke depan berpotensi makin buruk. 

"Oleh karena itu, wajar kalau pelaku pasar agak takut dan cemas. Kekhawatiran tersebut bisa terlihat dari keluarnya arus modal asing dari pasar keuangan dalam negeri," tutur dia, dikutip dari analisisnya, Kamis, 11 Juni 2020.

Rupiah Amblas ke Rp 16.270 per Dolar AS Pagi Ini

Dari sisi eksternal, bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed) pada Rabu juga meyakinkan para investor bahwa suku bunga Fed Fund Rate akan tetap berada di level rendah hingga 2022. Mereka juga mengatakan, bersedia dan mampu melakukan stimulus moneter lebih banyak apabila dibutuhkan.

The Fed memastikan akan menahan suku bunganya stabil di kisaran 0-0,25 persen sampai mereka yakin bahwa ekonomi telah melewati krisis akibat pandemi dan berada di jalur untuk mencapai menyerap ketenagakerjaan maksimum dan stabilitas harga.

"Pasar juga mengkhawatirkan tentang kemajuan dalam pembicaraan perdagangan antara Inggris dan Uni Eropa yang tetap bersikukuh bahwa Inggris akan keluar dari Uni Eropa di akhir tahun ini," ucap dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya