Pemerintah Tarik Utang Rp356,1 Triliun Biayai Defisit Mei 2020

Menghitung uang kertas rupiah pecahan 100 ribu (Foto ilustrasi)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

VIVA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, pemerintah telah menarik utang untuk membiayai defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga Mei 2020 sebesar Rp356,1 triliun.

Utang Luar Negeri RI Februari 2024 Naik Jadi US$407,3 MIliar, Ini Penyebabnya

Realisasi itu baru mencapai 41,7 persen dari target pembiayaan 2020 sebesar Rp852,9 triliun. Namun, kenaikannya sangat pesat, yakni mencapai 122,6 persen dari catatan pada Mei 2019 yang hanya mencapai Rp159,9 triliun.

"Ini terjadi kenaikan 122,6 persen dibanding tahun lalu," kata Sri saat konferensi pers APBN Kinerja dan Fakta Mei 2020, Selasa, 16 Mei 2020.

Pemerintah Sudah Tarik Utang Rp 72 Triliun hingga 15 Maret 2024

Meningkatnya pembiayaan APBN itu, kata dia, dikarenakan defisit APBN Mei 2020 yang mencapai Rp179,6 triliun atau mencapai 1,10 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Defisit itu naik 42,8 persen dari catatan Mei 2019 sebesar Rp125,8 triliun.

"Dengan defisit yang naik, saya sudah sampaikan jumlah realisasi pembiayaan kita Rp356,1 triliun," tutur Sri.

Utang Pemerintah Tembus Rp 8.253 Triliun, Naik Rp 108,4 Triliun di Januari 2024

Secara rinci, Sri menjabarkan, dari sisi pembiayaan utang mencapai Rp360,7 triliun hingga Mei 2020, naik 123 persen dari realisasi Mei 2019 sebesar 161,7 triliun. Namun, baru 35,8 persen dari target 2020 sebesar Rp1.006,4 triliun.

Pembiayaan utang itu terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) yang secara neto mencapai Rp369 triliun atau naik 98,3 persen dari catatan Mei 2019, serta pinjaman yang negatif Rp8,3 triliun atau turun 65,8 persen dari catatan Mei 2019.

Adapun dari sisi pembiayaan investasi tercatat negatif Rp6 triliun, pemberian pinjaman Rp1,7 triliun, kewajiban penjaminan negatif Rp400 miliar, dan pembiayaan lainnya Rp200 miliar.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya