Rupiah Menguat di Tengah Proyeksi Suram Ekonomi Dunia oleh IMF

Karyawati menunjukkan mata uang rupiah dan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Minggu (7/6/2020).
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Reno Esnir

VIVA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat menguat pada perdagangan hari ini, Kamis, 25 Juni 2020. Rupiah bergerak di kisaran atas Rp14.100 seiring munculnya proyeksi suram ekonomi dunia oleh Dana Moneter Internasional (IMF).

Rupiah Mulai Menguat ke Level Rp 16.172 per Dolar AS

Di pasar spot, pada perdagangan saat ini, rupiah di transaksikan di level Rp14.115 per dolar AS. Mampu menguat hingga 0,11 persen dari level penutupan perdagangan kemarin di posisi Rp14.130 per dolar AS.

Dalam World Economic Outlook edisi Juni 2020, IMF melakukan revisi terhadap proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia yang akan mengalami kontraksi semakin dalam, yakni -4,9 persen pada 2020. Pada April 2020, IMF masih memperkirakan kontraksi ekonomi sebesar -3 persen.

Lebih Rendah dari Vietnam dan Filipina, Ekonomi Indonesia Diramal IMF Tumbuh Cuma 5 Persen

Sementara itu, untuk 2021, IMF memperkirakan bahwa ekonomi dunia mulai mampu tumbuh kembali setelah masa pemulihan, yakni mencapai 5,4 persen. Namun, angka proyeksi pemulihan itu lebih rendah 0,1 persen poin dari perkiraan April 2020.

"Saat ini kami memproyeksikan resesi yang lebih dalam pada 2020 dan pemulihan yang lebih lambat pada 2021," ujar Director of the Research Department IMF Gita Gopinath dikutip dari keteragannya, Kamis 25 Juni 2020.

OJK dan LPS Cermati Efek Resesi Inggris-Jepang ke RI

Adapun untuk Indonesia, diperkirakan ekonominya akan mengalami kontraksi sebesar -0,3 persen dan mampu bangkit pada 2021 dengan pertumbuhan 6,1 persen. Kondisi itu jauh lebih buruk dari perkiraan pada April 2020 yang masih mampu tumbuh 0,5 persen.

Meski begitu, jika dibandingkan negara lain, seperti Malaysia yang diperkirakan -3,8 persen, Korea -2,1 persen, dan India -4,5 persen ekonomi Indonesia terbilang masih sangat bagus. Hal itu yang memberikan sentimen baik pelaku pasar keuangan dan investor terhadap mata uang rupiah.

"Kondisi perekonomi Indonesia masih tergolong lebih baik dibandingkan dengan negara lain di tengah adanya pandemi virus corona," kata Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim dikutip dari analisisnya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya