Teknologi Pupuk Karya Putra Indonesia Raih Hak Paten di AS

Ilustrasi sawah
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Fikri Yusuf

VIVA – Seorang wiraswatawan dan investor di bidang pertanian R. Umar Hasan Saputra berhasil mempatenkan produk hasil pengembangannya, berupa teknologi produksi pupuk berbahan dasar batu bara. Hasil karya pria asal Indonesia tersebut berhasil mendapat pengakuan dari Pemerintah Amerika Serikat, dengan diterbitkannya hak paten dari United States Patent and Trademark Office (USPTO) pada 16 Juni 2020.

Pupuk Kaltim Gelontorkan Rp 3 Miliar Gelar Safari Ramadhan 2024 di Bontang

Menurut R. Umar Hasan Saputra, paten atas teknologi yang diraihnya memiliki beberapa keunggulan. Pupuk yang di Indonesia bermerek dagang Futura tersebut dihasilkan dari bahan dasar batu bara berkalori rendah yang banyak terdapat di berbagai negara. "Pupuk itu bersifat organik dan juga eco-friendly karena dapat memperbaiki kondisi tanah, serta dapat diproduksi secara lebih cepat dan masif sehingga lebih ekonomis dibandingkan dengan pupuk kimia," ujarnya  dalam siaran pers Konsulat Jenderal Republik Indonesia Chichago, Amerika Serikat, Sabtu, 27 Juni 2020.

Umar menjelaskan, pupuk hasil pengembangan selama 11 tahun tersebut telah melalui serangkaian uji coba. Pupuk juga telah digunakan berbagai kelompok petani di dalam negeri. Hasilnya, pupuk tersebut mampu meningkatkan produktifitas hasil panen secara signifikan pada berbagai jenis tanaman pertanian.

Mudik Gratis BUMN, PKT Fasilitasi Ratusan Pemudik Rute Bontang ke Samarinda hingga Banjarmasin

Pupuk batu bara ini telah dipatenkan di Indonesia sejak tahun 2013, sementara proses paten di AS dimulai sejak Oktober 2016. Setelah melalui proses yang cukup panjang, R. Umar Hasan Saputra dan Davy Makimian, Direktur Utama perusahaan PT Saputra Global Harvest di Indonesia, bersama mitra bisnisnya Steve Budiono, Direktur Utama Global Green Energy Solutions Corporation (GLOGENS) yang berada di AS, akhirnya berhasil memperoleh hak paten dari AS pada tahun 2020.

Keberhasilan Umar tersebut merupakan capaian besar, mengingat teknologi produksi pupuk berbahan batu bara yang dikembangkannya saat ini, satu-satunya yang berhasil memperoleh hak paten di Amerika Serikat (AS).

Rapat Bareng DPR, Pupuk Indonesia Laporkan Laba Rp 6,25 Triliun di Tahun 2023

Dengan diterbitkannya paten tersebut, pupuk batu bara dengan merek dagang Glogens Organic Micro-Carbon Fertilizer itu, nantinya dapat memasuki pasar industri pertanian di AS, yang saat ini merupakan pasar terbesar di dunia. Selain itu, juga dapat membuka peluang investasi berupa pendirian pabrik,
serta memperlancar pemasaran produk pupuk tersebut di tingkat global.

Untuk mendukung penetrasi Glogens Organic Micro-Carbon Fertilizer ke pasar AS, Konsul Jenderal RI Chicago Meri Binsar Simorangkir menyatakan, KJRI dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) bersama perwakilan RI di AS, selain akan membantu fasilitasi proses pengajuan sertifikasi standarisasi ke lembaga-lembaga terkait di AS, juga dalam hal upaya promosi dan pemasaran bekerja sama dengan pihak-pihak terkait di wilayah Midwest. 

Wilayah ini dikenal sebagai salah satu pusat produksi pertanian dan perkebunan utama di AS, seperti kedelai, jagung dan gandum sehingga Midwest AS merupakan salah satu kawasan yang sangat potensial untuk pemasaran pupuk Futura nantinya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya