Disokong Sektor Tambang, IHSG Diprediksi Lanjutkan Penguatan

Pergerakan IHSG (Foto ilustrasi)
Sumber :
  • VIVAnews/M Ali Wafa

VIVA – Indeks harga saham gabungan atau IHSG menghijau di level 4.931 pada pembukaan perdagangan Kamis 2 Juli 2020. Posisi itu menguat 17 poin atau 0,36 persen, dibanding penutupan perdagangan Rabu 1 Juli 2020 di level 4.914.

IHSG Sesi I Memerah, Pelaku Pasar Khawatir Eskalasi Konflik Iran-Israel

Analis Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi memprediksi, IHSG masih akan mencoba kembali melanjutkan penguatan pada perdagangan hari ini, dengan didorong oleh sejumlah sentimen positif.

"Sektor pertambangan dan keuangan bakal menjadi kontributor utama penguatan IHSG," kata Lanjar dalam keterangan tertulisnya, Kamis 2 Juli 2020.

Dibuka Menguat, IHSG Diprediksi Balik Melemah Hari Ini

Lanjar menjelaskan, Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) berencana memotong produksi batu bara hingga 15 persen sampai 20 persen, guna mencari keseimbangan harga yang tertekan akibat pandemi Covid-19.

Namun, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) optimistis bahwa target produksi batu bara tahun 2020 ini akan tercapai, meskipun permintaanya menurun. 

IHSG Menguat Pagi Ini Meski Dibayangi Koreksi Akibat Geopolitik Global

"Sehingga, IHSG masih berpeluang kembali menguat dengan support resistance 4.900-5.000. Saham-saham yang masih dapat dicermai secara teknikal diantaranya; ADRO, AKRA, ANTM, BBCA, ERAA, HRUM, ITMG, MEDC, TLKM," ujarnya.

Secara teknikal, analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji menjelaskan, berdasarkan rasio fibonacci, support pertama maupun kedua memiliki range pada level 4.865,27 hingga 4.778,71.

Sementara itu, resistance pertama maupun kedua memiliki range pada 4.975,54 dan 5.097,14. Berdasarkan indikator, MACD telah membentuk pola dead cross di area positif. Sementara itu, Stochastic dan RSI berada di area netral.

"Namun demikian, terlihat pola bullish spinning top candle yang mengindikasikan adanya potensi penguatan pada pergerakan IHSG, sehingga berpeluang menuju ke area resistance," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya