VIVAnews - Badan Pusat Statistik merilis angka kegiatan ekspor Indonesia selama 2009, kontraksi sebesar 9,7 persen. Angka ini lebih baik dibandingkan prediksi awal tahun pemerintah yang diperkirakan mencapai 30 persenan.
Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik Slamet Sutomo mengatakan ini adalah kabar gembira untuk seluruh masyarakat Indonesia. Angka ekspor itu menunjukkan, meski dunia sedang dilanda krisis ekonomi global, dampaknya ke Indonesia ternyata tidak begitu parah.
"Indonesia tidak seperti Singapura. Mereka pertumbuhan ekonomi 100 persen lebih tergantung ekspor, sehingga begitu krisis global, Singapura langsung kolaps," ujar Slamet dalam konferensi pers di Kantor BPS, Jakarta, Rabu 10 Februari 2010.
Data yang dirilis BPS kegiatan ekonomi selama 2009, pertumbuhan ekonomi berada pada angka 4,5 persen, angka ini lebih tinggi dari perkiraan awal yang hanya 4,3 persen.
Pertumbuhan sebesar itu dipengaruhi oleh pengeluaran konsumsi pemrintah sebesar 15,7 persen, konsumsi rumah tanggal sebesar 4,9 persen, pembentukan modal tetap bruto (PMTB) 3,3 persen, dan untuk ekspor tumbuh minus 9,7 persn sedang impor minus 15 persen.
hadi.suprapto@vivanews.com
Putri Anne Blak-blakan Belum Bisa Move On dari Arya Saloka?
Putri Anne mendapat pertanyaan dari pengguna instagram tentang tips untuk bisa move on.
