SURABAYA POST - Kota Kediri bisa menjadi kota mati, khususnya bagi pertumbuhan dan perkembangan industri. Pasalnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri belum mampu menarik investor untuk membuat industri baru. Selama ini, Kediri hanya bergantung pada PT Gudang Garam TBk dan Pabrik Gula (PG).
Demikian dikatakan ahli ekonomi yang juga Ketua Asosiasi Microfinance Indonesia, Mohammad Noer Soetrisno, Selasa (16/2). Ditambahkan Sutrisno, Kota Kediri harus ada terobosan untuk membuat industri baru. Bisa industri kerakyatan yang mempekerjakan banyak orang.
“Kota Kediri saya nilai bukan kota industri. Meski ada tiga perusahaan besar, yakni PT Gudang Garam dan dua PG. Tapi tiga industri ini tidak mampu menopang ekonomi masyarakat,” kata Mohammad Noer Soetrisno.
Sebagaimana riset Asosiasi Micro Finance Indonesia, perusahaan daerah setidaknya menjadi penopang ekonomi masyarakat tidak lebih dari 80 orang. Tapi di Kediri bisa lebih dari seratus orang per satu industri pengolah. “Di daerah lain, satu unit pengolah hanya menopang 20-30 orang. Dengan semakin banyak orang, nilai ekonomi yang dihasilkan sangat sedikit,” terang Noer.
Selain itu, Noer menilai penyerapan sektor industri di Kediri sangat lemah. Ini terlihat dari pertumbuhan ekonomi yang di bawah pertumbuhan ekonomi nasional. Kediri tumbuh 4,5 persen sedangkan nasional 5,5 persen.
Kediri, jelas dia, selama ini telanjur menggantungkan diri pada industri besar, PT GG dan PG, yaitu Mrican dan Pesantren. Dua indusri ini bisa jadi malah mematikan gerak industri baru bahkan bisa mematikan industri kecil. “Jangan mengandalkan industri yang sudah besar dan mapan. Mereka justru bisa mengancam industri kecil yang hendak berkembang,” katanya.
Noer juga berharap pada walikota untuk membuat semacam perkumpulan yang anggotanya dari bidang perbankan dan beberapa pengusaha sebagai jaminan. Dari hasil perkumpulan itu, kepercayaan bank terhadap masyarakat untuk membuat usaha akan semakin tinggi. “Semakin besar kredit yang bisa dicairkan, usaha akan semakin tumbuh pesat,” ungkpanya.
Noer merekomendasikan, Pemkot Kediri harus menciptakan lebih banyak pengusaha dan harus memprioritaskan pembangunan yang dapat menciptakan pengusaha baru. Kediri tidak boleh bertumpu pada industri besar, sebab pertumbuhan industri ini tidak bisa diperluas, apalagi basisnya tidak mengarah ke dalam.
“Pemerintah daerah harus merangsang tumbuhnya industri baru seperti kerajinan, industri kreatif, industri makanan dan minuman serta industri jasa,” ujarnya.
Laporan: Arif Kurniawan
VIVA.co.id
5 Mei 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
INFO HAJI 2024: Ini Jadwal Berangkat dan Pemulangan Jemaah Haji, Lengkap 14 Embarkasi, Mulai 12 Mei
Wisata
6 menit lalu
Jemaah haji Indonesia dijadwalkan mulai masuk asrama haji pada hari Sabtu, 11 Mei 2024, dan mulai diberangkatkan ke tanah suci pada hari Minggu, 12 Mei 2024.
7 Kepribadian Orang Toxic Yang Harus Kamu Waspadai
Olret
6 menit lalu
Cara terbaik untuk menghindari atau menyingkirkan orang-orang toxic dalam hidup kita adalah dengan mengetahui ciri-ciri kepribadiannya. Melalui hal itu kita dapat tahu
Filsafat Peripatetik, yang berasal dari ajaran Aristoteles, telah menjadi salah satu aliran filsafat yang paling berpengaruh dalam sejarah pemikiran manusia. Dari era kla
Yuhronur Efendi kembali akan maju sebagai bakal Calon Bupati (Cabup) Lamongan pada Pilkada serentak 2024. bakal calon petahana itu sudah mendaftar melalui Partai Demokrat
Selengkapnya
Isu Terkini