Aksi Mogok Kerja Membuat Minyak Kokoh di $80

VIVAnews - Harga minyak mentah di bursa New York awal pekan ini kokoh di level US$80/barel sehingga mencetak rekor tertinggi dalam lebih dari lima pekan terakhir. Salah pengaruh kenaikan adalah masih berlangsungnya aksi mogok para pekerja ladang minyak di Prancis sehingga memicu kekhawatiran atas pasokan bahan bakar minyak (BBM) di negara itu.

Menurut laman harian The Wall Street Journal, berdasarkan transaksi Senin sore waktu New York (Selasa dini hari WIB), harga minyak light sweet untuk kontrak Maret naik 35 sen (0,4 persen) menjadi US$80,16/barel. Transaksi untuk kontrak Maret berakhir pada Senin waktu setempat dan transaksi untuk kontrak April naik 25 sen (0,3 persen) menjadi US$80,31/barel.

Di bursa London, harga minyak Brent naik 42 sen (0,5 persen) menjadi US$78,61/barel.

Para pelaku pasar terpengaruh oleh kabar aksi mogok para anggota serikat pekerja di kilang minyak Total di Prancis, yang telah memasuki hari keenam. Aksi itu belum menunjukkan tanda-tanda bakal berakhir. Bahkan para pekerja di kilang minyak ExxonMobil mulai menimbang-nimbang untuk bergabung dalam aksi mogok.

Aksi mogok kerja sejak pekan lalu bermula dari protes pekerja atas rencana Total untuk mengurangi kapasitas pengolahan minyak dan menghentikan kegiatan di ladang minyak Flander, dekat Dunkirk.

"Pekan lalu, pasar mulai khawatir akan aksi mogok di Prancis dan terus menciptakan kegelisahan pada pekan ini, seolah-olah aksi mogok tidak segera berakhir," kata Andy Lebow, pengamat dari New York kepada The Wall Street Journal.

Menurut dia, aksi mogok kerja yang telah berlangsung berhari-hari akan kian mendongkrak harga BBM karena situasi itu akan mempengaruhi keseimbangan pasokan dan permintaan BBM. Impor BBM di AS pun bisa terpengaruh dari aksi mogok para pekerja ladang minyak di Prancis.

Media Asing Gak Yakin Timnas Indonesia Rebut Tiket Olimpiade Paris 2024: Mereka Tak Diunggulkan
Sidang Putusan Sidang Perselisihan Hasil Pemilu 2024 di MK, Anies-Muhaimin

Terbuka untuk Bertemu, Anies Sebut Prabowo Bukan Musuh tapi Lawan

Anies Baswedan mengatakan ada peluang Prabowo Subianto mengundang dirinya untuk melakukan pertemuan usai putusan MK karena sebetulnya hanya lawan dalam pemilu.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024