Warna Kuning Telur Pengaruhi Rasa, Ini Kata Ilmuwan

Telur ayam/kuning telur.
Sumber :
  • Freepik/4045

VIVA – Hampir semua orang gemar mengonsumsi telur ayam. Hidangan ini bisa disajikan dalam berbagai variasi, mulai dari direbus hingga digoreng.

Puluhan Dokter Hewan di Sumbawa Gelar Pelatihan Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku

Bahkan, telur ayam juga sering dimanfaatkan sebagai bahan dasar untuk membuat berbagai jenis makanan lain, seperti roti dan kue.

Baca juga: Asyik, Belanja di Blibli Bisa Ngutang

Dear Peternak, Ada Kabar Baik dan Tips agar Produksi Lebih Meningkat

Salah satu pandangan umum soal telur ayam, yakni warna kuning menentukan rasanya. Ada yang berpendapat, bahwa telur kuning yang warnanya mengarah ke jingga lebih enak. Namun, benarkah demikian?

Dilansir VIVA Tekno dari laman Popular Science, Jumat 23 Oktober 2020, hasil penelitian yang dilakukan ilmuwan menunjukkan fakta bahwa warna kuning telur bukan berasal dari bibit unggul atau unggas yang dibiarkan bebas stres.

Bisnis Baru Mark Zuckerberg, Bangun Ternak Sapi dengan Lahan Senilai Rp 4,2 Triliun

Warna kuning itu dipengaruhi oleh pakan yang disediakan untuk ayam. Jika makanan mereka mengandung zat berwarna merah, maka potensi berubahnya warna menjadi lebih besar.

Sayangnya, sampai saat ini belum ada penelitian yang bisa membuktikan apakah ayam petelur yang dipiara di dalam kandang akan menghasilkan telur dengan rasa yang lebih enak atau tidak. Yang jelas, tidak perlu lagi mencari telur yang warna kuningnya kemerahan untuk bisa mendapatkan rasa nikmat.

Sebagai informasi, salah satu penyedia unggas di Indonesia adalah PT Widodo Makmur Unggas. Menurut mereka, tantangan terbesar dalam bisnis peternakan terintegrasi adalah hubungan antar manusia yang membutuhkan pendekatan dengan baik, dan bukan hanya sekedar angka tetapi juga nilai.

Perusahaan mempunyai perencanaan terhadap pertumbuhan dari setiap individu maupun tim di dalam perusahaan, meliputi berbagai hal guna menunjang peningkatan kapasitas. Dalam lima tahun ke depan, mereka ingin menjadi perusahaan penyedia produk pangan berbasis hewan terbesar, dengan serapan pasar 15 persen.

“Nilai-nilai yang dianut bukan hanya tersosialisasikan, tetapi juga dirasakan dan dilakukan oleh setiap individu di dalam perusahaan. Nilai-nilai yang kami pegang itu ada lima, yakni loyalitas, profesionalisme, integritas, kolaborasi, dan sinergi,” kata Direktur Utama WMU, Ali Mas'adi.

Ia juga mengatakan, bahwa perseroan menciptakan operasional terstandarisasi berdasarkan riset dan pengembangan dalam menentukan formula dan teknologi pakan terbaik, teknologi tata laksana peternakan, serta menerapkan bio-security dengan ketat dan memperhatikan kesejahteraan hewan di peternakan.

Peternakan unggas

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya