VIVAnews - Pengamat Ekonomi Faisal Basri mengaku dirinya sudah pada tahap ingin muntah setiap kali menerima undangan sebagai pembicara dalam seminar-seminar yang membahas masalah Bank Century.
"Saya sebentar lagi muntah bicara Century," ujar Faisal dalam Seminar Membongar Fakta dan Merumuskan Solusi Bank Century di Kantor Lembaga Administrasi Negara, Jalan Veteran, Jakarta, Kamis, 25 Februari 2010.
Menurut Faisal, dirinya seringkali bingung dengan tingkah pola para anggota DPR yang banyak membahas masalah ini dalam ranah umum dan media.
Dia menyontohkan, dirinya pernah diundang stasiun televisi untuk menjadi pembicara dan dipasangkan dengan saah satu anggota DPR. Dalam perdebatan tersebut, Faisal mengaku dirinya dicaci-maki namun usai acara tersebut anggota DPR tersebut meminta maaf padanya.
"Apa ini yang namanya politik? apa demokrasi liberal itu seperti itu," katanya.
Menurut Faisal, sejumlah hal sebetulnya sangat mengganggu dirinya ketika dihadapkan dalam pembahasan masalah Bank Century. Salah satunya adalah ketidakadilan yang dirasakan oleh pihak-pihak yang dianggap mendukung keputusan pemerintah mem-bailout Century.
"Saya baru menerima undangan resmi dari Pansus Century jam 11 siang untuk menjadi saksi pada pukul 14. Sementara bahan audit BPK baru saya terima ketika duduk di kursi DPR. Selain itu, pihak-pihak pendukung kebijakan pemerintah sebetulnya awalnya tidak diundang Pansus," kata dia.
Ketidaksenangan lain yang ditunjukan Faisal adalah keberanian dari fraksi DPR dalam menyikapi kasus Bank Century ternyata hanya ditunjukan dengan menyebut nama-nama dari pihak yang dianggap bertanggungjawab.
"Yang tidak menyebut nama, seolah-olah tidak mendukung kebenaran, tidak jantan," ujar dia.
Terakhir, Faisal mengaku heran megapa posisi Pansus Century seperti provokator dan harus meminta dukungan dari sejumlah tokoh. Padahal hal tersebut malah menunjukan bahwa Pansus tidak memiliki keyakinan terhadap langkah-langkah yang mereka lakukan. "Apa DPR sekarang ini seperti LSM, aa bedanyanya Maruarar Sirait dengan Fazrurrahman," kata dia
Faisal menilai pihak yang membuat masalah dari kasus Bank Century ini adalah Jusuf Kalla. Dia menjelaskan sikap JK yang menolak blanket guarantee berdampak pada keputusan pemerintah untuk mengambil jalan tengah melalui bailout Century.
"Kalau JK setuju, tidak sok pahlawan, tidak akan ada Century dan tida akan ada Bank Mutiara," ujarnya.
Namun, Faisal juga menegaskan, sumber masalah yang sebenarnya ada pada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Pasalnya sebagai chief dari pemerintahan seharusnya SBY mengambil posisi sebagai orang yang bertanggungjawab.
"Ini imbas dari tipe kepemimpinan yang memble dan tidak tegas," katanya.
Faisal mengharapkan menjeang kesimpulan akhir Pansus Century, hendaknya DPR membuat kesimpulan yang membuat kredibilitas DPR terjaga. Masyarakat sampai saat ini masih membutuhkan DPR yang melakukan fungsi pengawasan dan legislasi.
VIVA.co.id
26 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Kepala Kejaksaan Negeri Pringsewu akan membongkar adanya dugaan kebobrokan di Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Pringsewu Lampung mulai dari tahun anggaran 2016 hingga 20
Vivo V30 Pro, Smartphone Kamera ZEISS Ini Harganya Cuma Segini Sekarang! Diskon Rp 1,6 Juta!
Gadget
27 menit lalu
Vivo V30 Pro, smartphone yang menawan dengan kamera ZEISS dan performa tangguh, kini hadir dengan harga yang lebih terjangkau. Cek harga terbarunya sekarang!
Jelang Babak Kedua, Indonesia Unggul 2-1, Rafael Struick Sendirian di Kandang Lawan
Banyuwangi
43 menit lalu
Indonesia dan Korea Selatan berduel di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar pada Jumat, 26 April 2024 Dini Hari.
Pertandingan yang kick off pada pukul 00:30 WIB
Rekomendasi 6 Smartphone Infinix dengan Kamera 108 MP Terbaik
Gadget
sekitar 1 jam lalu
Memiliki smartphone dengan kamera berkualitas tinggi bukan lagi hal yang mewah. Berikut Rekomendasi 6 Smartphone Infinix dengan Kamera 108 MP terbaik saat ini.
Selengkapnya
Isu Terkini