Obama Datang, RI Tak Ngemis Lagi ke Amerika

VIVAnews - Pemerintah Indonesia tidak akan meminta bantuan kepada Amerika Serikat dalam perjanjian kerjasama kemitraan komprehensif. Perjanjian itu akan diteken pada saat kedatangan Presiden Amerika Serikat Barrack Obama ke Indonesia.

Menurut Juru Bicara Presiden bidang Luar Negeri, Dino Patti Djalal, adanya perjanjian itu akan meningkatkan hubungan kedua negara di bidang ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, iptek, perdagangan dan investasi.

Dalam perjanjian juga tak dibahas mengenai bantuan. "Kita tidak ngomong soal bantuan, ini bukan tahun 1960-an lagi. Kami tidak ngemis-ngemis bantuan lagi," kata dia di Kantor Kepresidenan Jakarta Senin 1 Maret 2010.

Menurutnya, sebagai negara anggota G20, kemitraan komprehensif berdasarkan hubungan sejajar. Meski Amerika negara super power, namun dengan Indonesia mempunyai hubungan kemitraan yang sejajar.

"Apa yang dapat dilakukan secara bersama baik pada tingkat nasional, regional, maupun global," ujarnya.

Beberapa persiapan Obama tengah dilakukan, seperti persiapan protokoler, logistik dan substansi. Pemerintah Amerika dan Indonesia akan mengumumkan jadwal acara kedatangan Obama. "Lebih baik dari kedua belah pihak dari pemerintah Indonesia dan US Embassy," ujarnya.

Indonesia Penghasil Emisi Karbon Terbesar di Dunia, Tanam Lebih Banyak Mangrove Bisa Jadi Solusinya
Rumah Dinas Gubernur DKI

Alasan Pemprov DKI Gelontorkan Rp 22,2 M untuk Perbaiki Rumah Dinas Gubernur

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana melakukan restorasi atau perbaikan rumah dinas Gubernur DKI Jakarta yang menggolontorkan anggaran sebesar Rp 22,2 M.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024