Soal Century, Kalla Enggan Komentari SBY

VIVAnews - Mantan Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla enggan menanggapi pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengenai keputusan rapat paripurna tentang Hasil Panitia Khusus Bank Century. Kalla memilih tak menjawab.

"Bagaimana saya mengomentari, saya tidak mendengarkan," kata Kalla di sela Rapat Kerja (Rakernas) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia, di Batam, Jumat, 5 Februari 2010.

Sementara itu, dalam acara Rakernas, Kalla mengatakan para pengusaha diminta tidak tergantung pada fasilitas pemerintah dalam menyelenggarakan bisnisnya. Kendala fasilitas justru sebaiknya bisa menjadi peluang bisnis yang baru.

Saat itu Kalla mencontohkan, bila negeri ini kekurangan listrik, pengusaha tidak usah berkoar-koar. Pengusaha justru harus bisa memuat pembangkit.

 "Perlu diingat, ketika bawahan Anda bilang tidak bisa, maka tugas Anda sebagai pemimpin harus menyakinkan agar dia bilang bisa. Ini peluang bisbis," katanya.

Rakernas HIPMI yang berakhir hari ini merekomendasikan untuk menciptakan pembiyaan alternatif di luar kredit perbankan. "Pembiayaan ini untuk menggerakkan sektor riil," kata Ketua Umum HIPMI Erwin Aksa.

"Awalnya kami meminta perbankan menurunkan suku bunga, tapi karena tidak mau menunggu, kami akan usulkan adanya pembiayaan alternatif."

Menurut Erwin, penahanan BI Rate sebesar 6,5 persen, tidak akan berdampak signifikan pada sektor riil. Baginya, percuma bila BI menurunkan suku bunga, tapi perbankan menahan pada suku bunga tinggi.

"Bagi kami, pengusaha, yang penting bank menurunkan suku bunga atau tidak," tutur Erwin.

antique.putra@vivanews.com

Alutsista Buatan Indonesia Laris Manis di Pasar Global: Bukti Kemajuan Industri Pertahanan Nasional
Pasukan Khusus Hamas Brigade Izzuddin al-Qassam

Media Arab sebut Hamas Setuju Bebaskan 33 Warga Israel yang Disandera

Gerakan Palestina Hamas setuju untuk membebaskan 33 sandera Israel sebagai bagian dari tahap pertama perjanjian gencatan senjata dengan Israel.

img_title
VIVA.co.id
5 Mei 2024