BSI Gandeng UNHCR Bantu Kaum Minoritas

Bank Syariah Indonesia.
Sumber :
  • Dokumentasi BSI.

VIVA – Saat ini, dunia mengalami krisis pengungsi terburuk sepanjang sejarah, dengan 79,5 juta orang dari kaum minoritas harus mengungsi secara paksa.

Bank Muamalat Cetak Laba Rp 14,1 Miliar pada 2023, Aset Tumbuh 9 Persen

Dari jumlah itu, 60 persen di antaranya  berasal dari negara-negara Islam dan memenuhi persyaratan untuk menerima dana zakat serta sedekah.

Untuk membantu mereka, PT Bank Syariah Indonesia Tbk menggandeng Lembaga Amil Zakat Bangun Sejahtera Mitra Umat dan UNHCR, menyalurkan dana zakat untuk program kesehatan dan makanan pengungsi di seluruh Indonesia. Dana zakat yang disiapkan sebesar Rp1 miliar, untuk menjalankan program selama satu tahun.

Simak, Begini Cara Kerja Manajer Investasi Reksa Dana

Penandatanganan nota kesepahaman kerja sama itu dilakukan oleh Ketua Umum Yayasan Amil Zakat Bangun Sejahtera Mitra Umat, Suhendar dan Kepala Perwakilan UNHCR Indonesia, Ann Maymann, serta disaksikan Direktur Sales and Distribution Bank Syariah Indonesia, Anton Sukarna di Jakarta.

“BSI memiliki komitmen untuk menyejahterakan umat dan memberikan kebaikan bagi seluruh lapisan dan golongan masyarakat. Sinergi dengan lembaga zakat dan organisasi nirlaba seperti UNHCR ini merupakan salah satu wujud dari komitmen kami tersebut,” ujar Anton, Senin 1 Maret 2021.

Luncurkan Tabungan Prospera, BTN Targetkan Dana Kelolaan Lebih dari Rp 9 Triliun

Sebagai informasi, sejak 2013 UNHCR telah mengembangkan Refugee Zakat Fund, yakni sebuah model pemberdayaan dan penghimpunan dana bantuan kepada pengungsi Muslim berbasis dana zakat.

Program ini telah dipercaya banyak lembaga filantropi Islam sebagai mitra strategis pendistribusian dana zakat dan sedekah untuk para pengungsi.

“Ini merupakan upaya kami dalam mensinergikan kebaikan dengan Bank Syariah Indonesia dan UNHCR, serta dalam rangka menebar kemaslahatan secara merata. Kami harap melalui bantuan ini dapat memberikan dampak positif bagi kesejahteraan para pengungsi, terutama untuk kualitas pangan dan kesehatan para pengungsi agar lebih terjamin ke depannya,” tutur Suhendar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya