- Sharia Compliant Personal, Business & Corporate Banking Emirates Islamic
VIVA – Penurunan harga dan kenaikan suplai hunian menunjukkan bahwa pasar properti di Indonesia masih berada dalam situasi buyer’s market. Bagi konsumen yang sudah siap secara finansial, inilah saat terbaik untuk membeli properti.
Ditambah lagi, konsumen dimanjakan oleh stimulus pemerintah berupa penghapusan Pajak Pertambahan Nilai (PPN), pembelian properti tanpa uang muka (down payment/DP), serta tren suku bunga yang terus turun.
Namun, sebelum mengambil keputusan membeli rumah, para pencari hunian bisa mempelajari dulu panduan pembelian rumah dengan mengunjungi situs www.rumah.com/panduan.
Di dalamnya terdapat panduan lengkap. Mulai dari cara mengumpulkan uang untuk uang muka, memilih cicilan yang ideal, hingga menemukan lokasi hunian terbaik.
"Beragam informasi yang dibutuhkan oleh konsumen yang pertama kali akan membeli rumah. Mulai dari informasi seputar dan rencana infrastruktur wilayah hunian yang menjadi incaran, informasi perbandingan harga properti satu lokasi yang sama maupun di sekitarnya, maupun simulasi KPR," ujar Country Manager Rumah.com, Marine Novita, Jumat, 18 Juni 2021.
Ia melanjutkan, mencari hunian terutama bagi pembeli rumah pertama bukanlah keputusan yang mudah. Namun, startup proptech milik PropertyGuru asal Singapura itu menyediakan beragam informasi yang dapat membantu konsumen mengambil keputusan dengan lebih percaya diri.
Berdasarkan data Rumah.com Indonesia Property Market Index di kuartal II 2021 menunjukkan terjadinya penurunan indeks harga properti disertai kenaikan suplai properti secara nasional pada kuartal I tahun ini.
Rumah.com Indonesia Property Market Index – Harga (RIPMI-H) pada kuartal I 2021 berada pada angka 110,3, atau turun 0,4 persen dibanding kuartal IV 2020. Sementara untuk Rumah.com Indonesia Property Market Index – Suplai (RIPMI-S) berada pada angka 178,2.
Indeks ini menunjukkan adanya pertumbuhan suplai properti sebesar 8,4 persen secara kuartalan pada kuartal I 2021. Suplai masih mengalami pertumbuhan namun melambat jika dibandingkan kuartal IV 2020 yang mencatatkan pertumbuhan sebesar 13,6 persen (quarter-on-quarter).
