Jalan-jalan Naik Kereta Klasik Mak Itam

Kereta Api Wisata Mak Itam
Kereta Api Wisata Mak Itam
Sumber :
  • Situs Resmi PT KAI

VIVAnews – Perjalanan tiga jam tak terasa melelahkan manakala melewati Danau Singkarak menuju Sawahlunto. Dari kereta api (KA) wisata Mak Itam danau di Sumatera Barat yang terkenal itu tampak lebih indah.

Kereta wisata Mak Itam ini tadinya berangkat dari Padangpanjang pukul 08.30 pagi.

Mak Itam adalah nama popular dari lokomotif uap E1060. Awalnya lokomotif ini berjasa untuk mengangkut batubara dari tambang Ombilin, Sawahlunto ke Pelabuhan Emmahaven (sekarang Teluk Bayur).

Namun, pada 1980-an, produksi tambang menurun dan Mak Itam pun dipensiunkan. Pada 15 Desember 2008 lalu, Mak Itam “pulang kampung” ke Sumatera Barat dan diresmikan langsung oleh mantan Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal.

Tampilannya dipermak menjadi kereta wisata klasik yang mengagumkan. Badannya berwarna hitam besar dengan sedikit sentuhan warna merah di bagian bawah. Kereta berdinding kayu ini hanya memiliki fasilitas kipas angin, toilet antik namun bersih dan tempat duduk kayu memanjang dengan posisi menghadap jendela. Namun justru dengan kekunoannya inilah, penumpang seperti benar-benar merasakan perjalanan nostalgia beberapa puluh tahun silam.

Dikutip dari situs PT Kereta Api Indonesia, perjalanan Mak Itam secara reguler berlangsung setiap hari Minggu atau hari libur pukul 12.00 dari Stasiun Sawahlunto-Muarakalaban dalam waktu 30 menit.

Yang membuat sensasi luar biasa adalah ketika Mak Itam memasuki terowongan Lubang Kalam. Sensasi nostalgia dengan asap dan lengkingan loko uap akan lebih terasa di dalam terowongan yang dibangun pada tahun 1894 ini.

Rangkaian Mak Itam bisa dinikmati dengan cara mengikuti jadwal regulernya atau menyewa secara khusus. Untuk KA Wisara Mak Itam reguler, tarif yang dikenakan setiap penumpangnya sebesar Rp 50 ribu untuk perjalanan Sawahlunto-Muarakalaban-Sawahlunto.

Selain mengikuti perjalanan reguler, calon penumpang juga bisa menyewanya secara khusus.

Setiap operasinya, KA ini terdiri dari tiga kereta ekonomi, satu kereta makan dan pembangkit, serta satu kereta eksekutif berjenis IW-2. Fasilitas kereta ini tidak jauh berbeda dengan kereta Nusantara yang ada di Jakarta.

Beberapa fasilitas kereta wisata ini di antaranya minibar, pendingin ruangan (AC), kursi yang nyaman, dan toilet yang bersih. Total, 240 tempat duduk yang tersedia dalam 1 rangkaian KA Wisata Danau Singkarak ini. (adi)