VIVAnews – Atap rumah bocor saat musim penghujan datang adalah malapetaka. Anda harus repot memindahkan barang agar tak basah dan menyediakan ember-ember penampung air.
Sebelum mengatasi atap yang bocor, terlebih dahulu Anda harus mengenali penyebab kebocoran atap. Apa saja penyebab atap rumah bocor?
Kesalahan konstruksi
Hal paling penting yang harus diperhatikan saat mendesain atap adalah konstruksinya. Untuk rumah dengan kondisi curah hujan seperti di Indonesia, kemiringan atap rumah sebaiknya sekitar 30-40 derajat. Jika kurang dari itu, atap yang terlalu landai akan mendapat beban tekanan air yang besar, sedangkan jika lebih dari itu, genteng penutup atap tidak akan menutup dengan maksimal dan gampang melorot.
Pemilihan material
Tiap material memiliki karakter masing-masing. Genteng tanah liat, beton, asbes atau fiber memiliki kekuatan masing-masing. Asbes memang lebih murah daripada genteng tanah liat, tapi lebih rawan bocor. Anda juga harus memperhatikan material untuk bagian nok atau sambungan, dan talang air. Bagian ini biasanya lebih rawan bocor, jadi diperlukan material yang lebih stabil..
Kesalahan pemasangan
Bocor juga bisa disebabkan oleh kesalahan pemasangan konstruksi atau bahan penutup atap.Jika pemasangan genteng tidak rapi, akan terjadi rongga yang membuat air hujan masuk.
Rusak karena kondisi cuaca
Cuaca hujan dan panas tak menentu membuat bahan penutup atap mudah rusak.perubahan panas dan dingin yang ekstrim akan membuat genteng mudah retak.
Apa yang bisa Anda lakukan untuk mengantisipasi kebocoran atap?
- Menjelang musim penghujan, periksa bagian atap rumah Anda. Jika banyak genteng yang sudah rusak, segera ganti dengan yang baru.
- Lapisi bagian bawah genteng dengan pelapis antibocor berbahan aluminium foil dan serat fiber.
- Gunakan material waterproofing dan serat fiber pada untuk mengatasi genteng retak.
- Oleskan juga waterproofing dan serat fiber pada bagian nok, sambungan, dan talang air agar lebih tahan terhadap kebocoran.
- Pelapisan waterproofing harus dilakukan secara berkala. Anda juga bisa menggunakan bahan pelapis yang elastis seperti karet yang menjanjikan perlindungan lebih kuat.
14 Sekolah Terima Dukungan Program Pengembangan Esports
420 siswa dari 14 sekolah di Jawa Barat dan Jawa Timur menerima dukungan program pengembangan esports. Total dana yang diberikan untuk program ini mencapai Rp330 juta.
