Penyakit Khas di Musim Pancaroba

Flu
Sumber :
  • doc Corbis

VIVAnews - Pergantian musim alias masa pancaroba memicu beberapa penyakit merebak. Kondisi cuaca bersuhu panas tetapi terkadang diselingi hujan lebat berangin ini dapat memicu beragam penyakit.

Saat pergantian musim terjadi, menurut Dr. Peter Staats, seorang profesor di Sekolah Kedokteran John Hopkins, tubuh beradaptasi ekstra keras menghadapi perubahan cuaca dari musim kemarau ke musim hujan. Udara yang semula panas-kering, tiba-tiba menjadi dingin-lembab. Kondisi ini, menimbulkan ketidaknyamanan, juga membuat tubuh mudah terserang penyakit.  Seperti, demam, flu, radang tenggorokan, dan penyakit diare.

Karena itu, jangan lupa menjaga kesehatan. Tak ada tindakan yang lebih patut menghadapi masalah ini, selain pencegahan yang lebih baik.

Demam dan Flu
Dua gangguan kesehatan ini paling rentan menyerang di musim pancaroba. Ini bisa jadi lantaran baru di musim pancaroba inilah Anda digempur serangan berbagai kuman (biasanya virus) secara besar-besaran. Sebaiknya jangan disepelekan, gangguan ini merupakan gejala bahwa tubuh tengah membangun pertahanan melawan infeksi. Lebih tepatnya, demam bisa merupakan gejala aneka penyakit. Mulai infeksi ringan sampai yang serius.

Cara mencegah: Menjaga asupan makanan. Nutrisi yang cukup  akan meningkatkan daya tahan tubuh, sehingga tidak mudah terserang penyakit.

Penyakit saluran pernafasan
Gejala awal penyakit saluran pernapasan bisa berupa batuk, yang kadang disertai sesak napas. Bisa juga berupa batuk yang disertai pilek, bersin-bersin dan peningkatan suhu tubuh. Bisa juga muncul gejala khusus, yaitu pernapasan yang tidak normal. Hanya saja pada kasus tertentu bisa muncul gejala yang serius, misalnya demam yang agak tinggi (pada radang tenggorokan) dan toksemia atau keracunan (pada difteri).

Cara mencegah: Mengonsumsi multivitamin. Bila dikonsumsi secara tepat multivitamin bisa membantu meningkatkan ketahanan tubuh sehingga tak mudah terserang penyakit pancaroba.

Diare
Di peralihan musim kemarau ke musim hujan, kasus penyakit ini menjadi tinggi lantaran banyaknya debu dan kotoran yang berpotensi menjadi vektor. Penyakit ini juga sangat erat kaitannya dengan pola konsumsi makanan. Sebab penyakit ini umumnya disebabkan kuman atau virus yang biasa mencemari makanan dan minuman, apakah itu makanan buatan rumah ataupun makanan jajanan.

Cara mencegah: Jaga kebersihan. Pastikan setiap makanan dan minuman yang masuk ke dalam mulut adalah yang terjamin kebersihannya. Artinya, selain harus lebih higienis dalam mengolah dan menyiapkan makanan di rumah, sebaiknya jangan jajan sembarangan.

Sebagian Kota Besar di Indonesia Diprakirakan Turun Hujan, Ini Daftarnya