Pencernaan Pengaruhi Kekebalan Tubuh

Sakit perut.
Sumber :
  • inmagine.com

VIVAnews – Walaupun gaya hidup yang Anda terapkan sehari-hari sesuai dengan syarat kesehatan, namun belum tentu Anda bebas dari menurunnya daya tahan tubuh yang bisa mengakibatkan rentan terserang penyakit.

Jika demikian, sebaiknya waspadai sistem pencernaan Anda. Sistem pencernaan yang  tidak seimbang merupakan salah satu penyebab  buruknya sistem kekebalan tubuh manusia. Pasalnya, selain membantu penyerapan makanan, di sinilah terbentuknya asam amino esensial rantai pendek (SCFA) yang membantu proses kekebalan tubuh (imunitas).

"Banyak ditemukan kondisi sistem pencernaan yang tidak baik mempengaruhi kekebalan tubuh dan kesehatan secara umum. Gejala umum yang terlihat adalah kembung dan konstipasi," ungkap dr. Ari Fahrial Syam SpPD KGEH MMB di Jakarta, Minggu 6 Juni 2010.

Sistem pencernaan manusia memiliki dua jenis strain bakteri yang berefek positif dan negatif dan hidup dalam usus. "Gangguan pencernaan terjadi kalau bakteri baik atau probiotik lebih sedikit dibanding bakteri jahat. Akhirnya akan mengganggu keseimbangan dalam usus," katanya.

Akibat pola hidup dan seringkali makanan sehari-hari kurang serat dan tidak mengandung probiotik, keseimbangan pencernaan ikut berpengaruh. Cara yang dapat dilakukan untuk menjaga keseimbangan adalah dengan mengasup probiotik yang ada dalam yogurt dan bahan makanan lainnya.

Untuk ibu hamil, asupan probiotik diperlukan untuk memperkaya bakteri baik dalam tubuh ibu maupun janin. Pasalnya, selama kehamilan, perubahan hormon turut mempengaruhi sistem pencernaan calon ibu. "Tetapi perlu juga diperhatikan jenisnya dan apakah itu berefek negatif pada bayi atau tidak," ungkap Ari,

Demikian juga halnya dengan bayi dan anak. Probiotik diperlukan untuk meningkatkan keseimbangan sistem pencernaan. Dianjurkan probiotik seperti yogurt mulai diperkenalkan saat bayi mulai mengenal makanan tambahan di usia satu tahun atau lebih.

Ketua Pengurus Pusat Perkumpulan Gastroenterologi Indonesia (PGI) dr Chudahman Manan mengungkap, kosensus penatalaksanaan konstipasi untuk 2010 mengalami beberapa revisi untuk membantu diagnosis dan pengobatan konstipasi.

Hal ini untuk mengurangi kesalahan pengobatan pasien. "Adanya diagnosis mengenai penyebab apakah termasuk konstipasi primer atau sekunder memberi panduan pengobatan," katanya menambahkan.

Selain itu, PGI juga mensosialisasikan dua jenis obat yang kini ditarik karena menimbulkan efek samping terhadap jantung dan dinding usus.  Bersamaan dengan hari digestif dunia, PGI juga merekomendasikan untuk mengasup probiotik bifidobacterium animalis sebagai bakteri yang berpengaruh positif terhadap kesehatan usus besar. (mt)

Tolak Kasih Data Buat Pinjol, Istri di Tebet Jaksel Dianiaya Suami
Sidang Perselisihan Hasil Pilpres 2024 di MK Hadirkan Saksi dan Ahli KPU Bawaslu

Setelah Megawati, Habib Rizieq Shihab Hingga Din Syamsuddin Ajukan jadi Amicus Curiae ke MK

Habib Rizieq Shihab dan Din Syamsuddin, mengajukan diri menjadi amicus curiae atau sahabat pengadilan, dalam sidang perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU), Pilpres 2024

img_title
VIVA.co.id
17 April 2024