- doc Corbis
VIVAnews - Disfungsi ereksi bukan hanya membunuh gairah seksual pria dalam hubungan seksual. Disfungsi ereksi yang konsisten dan tak segera diobati ternyata menyimpan bahaya terhadap kesehatan yang jauh lebih besar. Tiga-perempat pria dengan disfungsi ereksi (ED) secara konsisten berisiko mengalami serangan jantung atau stroke dalam lima tahun.
Beberapa studi menunjukkan ED adalah prediktor penyakit vaskular, terutama penyakit koroner dan stroke. Separuh dari penderita serangan jantung diketahui memiliki ED selama sekitar tiga tahun sebelumnya. Pria yang mengalami ED di seluruh dunia diperkirakan mencapai 150 ribu orang. Sebanyak 75 persen kasus ED disebabkan pengerasan pembuluh darah yang membuat risiko jantung dan stroke meningkat drastis.
Seperti yang dikutip dari laman Daily Mail, mayoritas pria berusia 30 atau lebih dengan ED berisiko tujuh kali mengalami jantung daripada mereka yang tidak. Selain risiko kesehatan tersembunyi, ED berdampak pada hubungan pasangan. Sebanyak 20 persen pernikahan dan kemitraan terganggu menyebabkan kerusakan rumahtangga bagi jutaan pasangan di seluruh dunia.
Untuk mengantisipasi ED, sebaiknya diskusikan dengan pasangan Anda. Dukungan dan komunikasi penting untuk membangun kepercayaan dirinya. Sebaiknya segera kunjungi dokter sehingga Anda dan pasangan bisa mengetahui kondisi terkait ED seperti kolesterol, tekanan darah tinggi atau diabetes.
Hal tak kalah penting dengan mengubah gaya hidup menjadi sehat akan mempengaruhi kehidupan seksual. mempertahankan berat ideal, olahraga, berhenti merokok dan diet Mediterania dapat menyembuhkan masalah ereksi tanpa perlu obat.
Bagi Mardani Ali Sera, PKS Harus Oposisi: Kita Beda dengan 02, Landasan Berpikir dan Asumsinya
Partai Keadilan Sejahtera atau PKS, siap untuk berada pada 2 posisi di pemerintahan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka, yakni oposisi atau koalisi. Mana yang baik?
