- PLN Jawa-Bali
VIVAnews - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Darwin Z Saleh belum menerima surat resmi Menteri Perindustrian (Menperin) MS Hidayat, terkait permintaan keringanan tarif dasar listrik (TDL) untuk usaha kecil dan menegah (UKM).
Namun, menurut Darwin, permintaan Menperin itu sulit disetujui, karena sudah cukup banyak beban subsidi yang harus ditanggung negara.
"Kalau dia (pelanggan listrik UKM) berada di voltase rendah (450-900 VA yang diputuskan tidak naik), ya oke," kata Darwin di Kantor Menko Perekonomian, Kamis 17 Juni 2010.
Apakah permintaan Menperin berarti tidak akan dipertimbangkan? Darwin tidak bersedia berkomentar. "Saya belum dengar permintaan resmi itu tapi menjawab pertanyaan tadi itu jawaban saya. Kalau di kisaran kemarin, ya itu," kata dia.
Darwin beralasan siapa saja perlu mengetahui bahwa aspek kelistrikan itu tidak hanya saat tarif dibicarakan. Namun, PLN sebagai perusahaan penyedia listrik juga mengalami banyak persoalan operasional seperti trafo terbakar, tidak ada suku cadang, tidak ada kemampuan mengganti, tidak ada cadangan, dan persoalan lain.
"Makanya listrik bisa mati, di situ juga kita mengeluhkan permasalahan," kata dia. Artinya, saat listrik mati, di situlah PLN sedang dalam keadaan sengsara. Padahal, kebutuhan listrik dipakai dan diperlukan banyak pihak.
"Pada prinsipnya, subsidi bagi rakyat oleh negara akan tetap diperlukan bagi rakyat tidak mampu," tutur Darwin.
Darwin menambahkan, subsidi listrik saat ini porsinya adalah yang kedua terbesar setelah subsidi bahan bakar minyak (BBM). Total subsidi keseluruhan dalam APBN sudah dianggarkan Rp 140 triliun.
"Jadi, subsidi itu adalah suatu keniscayaan bagi yang tidak mampu. Namun, mengurangi subsidi bagi yang mampu akan memberikan kemampuan bagi negara untuk membuka fasiltas infrastruktur yang lain," kata Darwin.
Aniaya Pecalang di Bali, Polisi Tangkap Dua Bule Amerika
Polisi menangkap dua turis asing berkewarganegaraan Amerika yang melakukan penganiayaan terhadap pecalang di Bali
