- AP Photo/Eugene Hoshiko
VIVAnews - Mendengar kata Belanda dan Jepang masyarakat Indonesia mungkin teringat dengan dua negara mantan penjajah. Belanda yang mendiami Indonesia selama 350 tahun dan Jepang yang hanya 3,5 tahun.
Menilik rekam jejak kedua negara ini, Jepang bisa berbangga hati karena pernah menaklukkan Belanda di tanah Indonesia. Di tahun 1942, Jepang merebut Indonesia dari tangan Belanda.
Saat itu masyarakat Tanah Air mengelu-elukan Jepang karena dianggap 'saudara jauh' yang membebaskan Indonesia dari belenggu Belanda. Namun kekuasaan itu tak bertahan lama karena Jepang akhirnya menyerah di tangan Sekutu. Belanda pun kembali menguasai Indonesia lewat Agresi Militer I dan II.
Tapi kali ini bangsa Indonesia punya kemauan sendiri yaitu merdeka. Indonesia tidak memilih Jepang atau pun Belanda sebagai penguasanya. Melainkan bangsa Indonesia sendiri yang dipimpin tokoh revolusioner Soekarno.
Kini 65 tahun pasca kemerdekaan Indonesia, masyarakat Tanah Air kembali punya pilihan ingin mendukung Belanda atau Jepang. Namun kali ini bukan di area peperangan melainkan di lapangan hijau.
Belanda akan meladeni Jepang di penyisihan Grup E Piala Dunia, Sabtu 19 Juni 2010. Bertanding di Moses Mabhida Stadium, kedua negara kembali tampil dominan di Grup tersebut.
Belanda kini kembali diperkuat gelandang Arjen Robben. Pemain Munich ini baru sembuh dari cedera yang didapat beberapa hari pra Piala Dunia. Gedoran Robben diharap memperbaiki keadaan lini depan Belanda yang sempat mandek di laga perdana melawan Denmark.
Memang di laga tersebut Belanda menang 2-0, tapi satu di antara dua gol itu berasal dari gol bunuh diri pemain Denmark. Satu gol lagi baru bisa tercipta lima menit sebelum pertandingan berakhir lewat Dirk Kuyt. Inilah yang membuat permainan Belanda dianggap 'kurang meyakinkan'.
Dari kubu Jepang ada Keisuke Honda. Pemain bernomor punggung 18 ini adalah Winger andalan Negeri Sakura terutama setelah mencetak gol kemenangan 1-0 atas Kamerun pada 14 Juni silam.
"Ini tidak akan jadi pertandingan yang mudah. Saya rasa kesabaran kami akan diuji dalam rentang waktu tertentu," kata gelandang Yasuhito Endo dikutip dari Canadian Broadcasting Coorporation.
Cerita Perjuangan TikTokers Sasya Livisya, Sering Dapat Hate Comment karena Penampilannya
Setelah melalui berbagai proses yang panjang, Sasya Livisya menyampaikan pentingnya hate comment dalam setiap konten yang diposting di sosial media.
