- www.biak.go.id
VIVAnews - Gempa dengan kekuatan 7,1 SR yang mengguncang Papua, tepatnya di Serui dan Biak, Rabu 16 Juni 2010 lalu, menewaskan beberapa warga. Selain itu, sejumlah orang sampai saat ini masih dinyatakan hilang dan diduga mereka tertimbun longsoran.
Hari ini, Minggu 20 Juni 2010, tim pencari masih melakukan pencarian.
“Ada sejumlah warga hilang, namun belum bisa dipastikan mereka sudah meninggal atau tidak,’’ ujar Bupati Yapen Decky Menepat melalui telepon selulernya.
Lebih lanjut dikatakan, saat ini upaya pencarian masih terus dilakukan di sejumlah tempat terjadi longsor. Para korban yang hilang diperkirakan tertimbun tanah di Jalan Mananayan Perapatan Ambaidiru Serui. Kondisi jalan di sana terputus akibat tertimbun tanah longsor. “Kami masih fokus mencari korban hilang di sejumlah tempat terjadinya longsor,’’ katanya.
Posko bantuan didirikan di sejumlah titik antara lain lapangan Trikora Alun-alun kota Serui. Kondisi warga yang selama, saat ini masih trauma, sebab, gempa susulan dengan skala lebih kecil masih terus terjadi.
Sementara itu warga yang sebelumnya mengungsi ke atas gunung karena isu tsunami sudah turun lagi. Adapun korban yang hilang dan sampai sekarang masih dicari, di antaranya Amelia Abon, Yosua Umai, Edison Ambokari, Bernard Abon, Karel Tironi, Silas Airei dan Timotius Sinabu, Toroce Karubaba, Yeta Tironi, dan Rubeka Rumboirosi.
Sedangkan korban meninggal yang sudah ditemukan adalah Kamria, 47 tahun, dan Alfian 5 Bulan.
Asisten I Gubernur Provinsi Papua, Ely Renmaur, mengatakan pihaknya saat ini masih terus berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Serui untuk mengetahui bantuan apa yang saat ini dibutuhkan warga.
“Kami terus memonitor perkembangan Serui, dan sejumlah bantuan makanan maupun obat-obatan sudah kami siapkan untuk dikirim,’’ katanya.
Laporan | Banjir Ambarita | Papua
Siap Gusur Dominasi PKS, 6 Parpol Rajut Koalisi Demi Menangkan Pilkada Depok 2024
6 parpol itu ancang-ancang siap merajut koalisi Sama-Sama demi perubahan kepemimpinan di Kota Depok.
