- VIVAnews/Nicolaus Tomy Kurniawan
VIVAnews - Kepala Pasar Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Risaumi, 50 tahun, menjadi korban kejahatan. Ia dijambret di depan kantor DPRD Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu 30 Juni 2010 pukul 12.30 WIB.
"Tas saya itu isinya HP dua, uang Rp250 ribu, US$300, dan beberapa uang Riyal," kata Risaumi saat ditemui wartawan di depan gedung DPRD.
Penjambretan terjadi usai Risaumi menghadiri acara rapat di Balaikota Jakarta. Setelah itu, dia memutuskan untuk kembali ke Cempaka Putih dengan menumpang bajaj.
Bajaj yang baru saja ia tumpangi terjebak macet di sekitar DPRD. Saat itulah tas Risaumi diambil oleh orang tidak dikenal. Penjambretnya membonceng sepeda motor bebek dan langsung kabur setelah berhasil mengambil harta pejabat ini.
Dalam keadaan panik, perempuan yang mengenakan kerudung putih itu langsung melaporkan kejadian kriminal yang baru menimpanya ke Polsek Gambir.
"Saya panik dan bingung, soalnya itu uang orang, ATM, dan banyak surat-surat penting," katanya. (umi)
Bukan Jakarta, Ini Kota Pertama yang Mulai Jadikan Suzuki Carry Sebagai Mobil Angkot
Suzuki Carry telah mewarnai perjalanan panjang perkembangan angkutan kota di berbagai daerah Indonesia.. Bagaimana sejarah Carry bisa menjadi mobil angkot di Tanah Air?
