- Vivanews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan inflasi Juni 2010 tercatat 0,97 persen, cukup tinggi dibanding bulan-bulan sebelumnya.
"Ini belum ada shock karena kebijakan pemerintah," kata Kepala BPS Rusman Heriawan di kantornya Jakarta, Kamis 1 Juli 2010.
Padahal, pemerintah berencana menaikkan tarif dasar listrik yang berlaku mulai 1 Juli ini.
Menutur Rusman, inflasi Januari-Juni tahun ini tercatat sebesar 2,42 persen, sedangkan inflasi dari tahun ke tahun (yoy) mencapai 5,05 persen. "Kalau inflasi inti Juni 2010 adalah 0,34 persen, sedangkan yoy 3,97 persen," tuturnya.
Dia mengakui, di bulan Juni tahun ini tidak ada yang deflasi. Tertinggi di bahan makanan, inflasi 3,2 persen makanan jadi, rokok dan tembakau 0,41 persen, perumahan, air, listrik, gas 0,23 persen. Makanan menjadi penyumbang inflasi terbesar. "Bahkan, harga cabe merah selama Juni naik sampai 45 persen."
Sedangkan sandang yang biasanya paling jinak, kata Rusman, di sini tercatat 0,93 persen. Kemudian kesehatan bagus yaitu 0,06 persen, olahraga dan rekreasi juga 0,06 persen, serta transportasi 0,15 persen. (hs)
Pakar Ajak Masyarakat Dukung Perbaikan Pelayanan Publik Bea Cukai
Pakar sebutkan bahwa perhatian masyarakat terhadap kinerja Bea Cukai adalah wajar. Namun, Dr. Stepi mengingatkan agar kesalahan oknum tidak dijadikan kesalahan institusi.
