"Perempuan Jangan Minta Jatah Kursi DPR"

Standing applause dalam paripurna Pansus Century
Sumber :
  • Andika Wahyu/Antara

VIVAnews - Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdhlatul Ulama (PBNU) As'ad Ali Said mengingatkan bahwa ada gerakan feminisme barat yang tidak sesuai dengan budaya Indonesia. Gerakan itu antara lain feminisme liberal, feminisme radikal, dan feminisme anarkis.

"(Gerakan) ini harus dihindari," kata As'ad saat membuka Kongres Ke-14 Fatayat NU di Jakarta, Jumat 2 Juli 2010.

As'ad mengatakan salah satu contoh dari gerakan feminisme ini adalah meminta kuota perempuan di parlemen. "Misalnya harus meminta sekian persen anggota DPR (Dewan Perwakilan Rakyat). Kalau perempuan lebih banyak dari laki-laki (di DPR), mungkin anak kita akan keluyuran ke mana-mana," kata As'ad.

Namun, bukan berarti As'ad melarang perempuan, khususnya kader NU, untuk terjun ke parlemen. "Silakan jadi anggota DPR. Tapi yang alami, tidak minta jatah-jatah. DPR juga harus ada perempuannya," ucap pria yang masih menjabat Wakil Kepala Badan Intelejen Negara ini.

Selain masuk ke ruang publik, As'ad menilai gerakan feminisme ini sudah masuk ke ruang privat. As'ad berpendapat gerakan feminisme masih boleh dilakukan, sebatas tidak bertentangan dengan kaidah agama dan budaya di Indonesia.

"Bayangkan kalau kawin, istri menolak untuk melahirkan anak. Kalau menolak tiga anak silakan, tapi kalau satu saja menolak, ini tidak Islami, tidak Indonesiawi," tutur As'ad.

Terkait ucapan As'ad, Ketua Umum Fatayat NU Maria Ulfah Anshor mengatakan yang disampaikan As'ad merupakan saran yang disampaikan kepada internal Fatayat.

Fatayat sendiri, menurut Maria, akan terus melakukan pemberdayaan perempuan, termasuk di bidang politik. Bagaimana tanggapan Maria sendiri tentang kuota 30 persen anggota perlemen harus perempuan?

"Kuota perempuan itu kan jadi kebijakan nasional," kata Maria. "Ini jadi bagian yang diamanahkan Undang-Undang. Kalau tidak melaksanakan, nanti dianggap menghambat UU," lanjutnya. (hs)

Layani Pemudik, Kemenhub Minta KAI dan KCIC Tambah Armada KA Feeder Whoosh
Ilustrasi mobil polisi di lokasi kejadian.

Viral! 4 Pria Terkapar Dipukuli di Depan Polres Jakpus Dipicu Pengeroyokan Anggota TNI

Sebelumnya, karena perselisihan, Anggota TNI Prada Lukman dikeroyok di Pasar Cikini, Jakarta Pusat.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024