Sektor Jasa AS Melemah, Saham Asia pun Loyo

Kegelisahan para pialang di bursa saham Tokyo
Sumber :
  • AP Photo/Katsumi Kasahara

VIVAnews - Indeks harga saham di sejumlah bursa Asia gagal mengikuti naiknya indeks di Wall Street. Harga saham di kawasan ini sebagian besar masih merosot menyusul kekecewaan para investor atas perkembangan ekonomi, kali ini dari melemahnya sektor industri jasa di Amerika Serikat (AS).

Berdasarkan penutupan transaksi Rabu, 7 Juli 2010, indeks Nikkei 225 di Jepang turun 0,9 persen menjadi 9.251,34. Penurunan ini juga terkait dengan menguatnya kurs yen atas dolar AS sehingga memukul pendapatan para eksportir Jepang. Berdasarkan perdagangan valuta pada Selasa malam waktu New York, kurs dolar atas yen turun dari 87,54 yen menjadi 87,44 yen.

Indeks Hang Seng di Hong Kong turun 1,2 persen menjadi 19.839,55 dan indeks Kospi di Korea Selatan melemah 0,8 persen menjadi 1.671,02. Penurunan indeks juga melanda bursa saham di China, Taiwan, dan India. Sebaliknya, indeks saham di bursa Singapura dan Malaysia hari ini menguat.

Kendati di sebagian bursa terjadi aksi buru saham murah, namun tetap saja belum memberi pengaruh besar bagi kebangkitan indeks secara keseluruhan. Pasalnya, para trader belum bisa lepas dari kegelisahan mereka atas melambatnya pemulihan ekonomi global.

Menurut Francis Lun, pengamat dari Fulbright Securities Ltd. di Hong Kong, situasi itu menyebabkan banyak investor yang enggan bertransaksi. "Kini tidak banyak orang yang membeli saham," kata Lun. "Saya sudah putus harapan dengan kondisi di Eropa. Kawasan itu akan terperosok dalam resesi karena pemangkasan anggara," lanjut dia.

Lun pun menilai pemulihan ekonomi di AS seolah "kurang darah." Melemahnya pesanan ekspor di China pun memukul sentimen pasar.

Seperti di Wall Street, para trader di Asia kurang puas dengan perkembangan ekonomi di AS saat ini. Sektor jasa atau non manufaktur di AS rupanya tengah lesu.

Menurut survei dari lembaga The Institute for Supply Management, pertumbuhan industri jasa bulan lalu bergerak lambat. Indeks jasa pada bulan Juni turun, dari 55,4 poin di bulan Mei menjadi 53,8 poin.

Padahal para ekonom yang disurvei Thomson Reuters sudah memperkirakan indeks di bulan Juni sebesar 55 poin. Namun, menurut pengamat, angka indeks di atas 50 poin masih mencerminkan pertumbuhan. (Associated Press) (hs)

'Pemimpin Rambut Putih' Sowan ke Jokowi di Istana Negara Pagi Ini
Desta dan Natasha Rizky Lebaran Bersama

Terpopuler: Desta Puji Natasha Rizky sampai Tetangga Ayu Ting Ting Buka Suara

Round-up dari kanal Showbiz pada Selasa, 16 April 2024. Sa;ah satunya tentang Desta yang merasa takjub dengan cara Natasha Rizky beri pendidikan agama ke anak-anaknya.

img_title
VIVA.co.id
17 April 2024