- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews - Bank Indonesia (BI) mensyaratkan tiga hal dalam pembentukan lembaga otoritas jasa keuangan (OJK).
"Perlu pemikiran dan visi ke depan yang melihat kontruksi terkait sektor keuangan dan tantangan ke depan," kata Pjs Gubernur BI Darmin Nasution dalam seminar sosiali RUU OJK di Hotel Borobudur, Lapangan Banteng, Jakarta, Kamis, 8 Juli 2010.
Darmin mengungkapkan tiga kategori dalam kaitan membangun institusi tersebut adalah pertama pengembangan lembaga terkait pembuatan peraturan. Aturan mengenai OJK nantinya harus menentukan soal bagaimana upaya mengoptimalkan peran sektor keuangan yang mengacu pertumbuhan ekonomi nasional.
"Prinsip dasar aturan keuangan yang benar bukan hanya menyangkut kepentingan institusional," katanya.
Prinsip kedua yaitu institusional building terkait hal pengawasan terhadap peraturan yang dikeluarkan. Selama ini paradigma pengawasan seharusnya beralih menjadi pengawasan berdasarkan compliance dan pencegahan atas risiko. "Agar membuat ketahanan keuangan menjadi solid dalam menghadapi krisis ekonomi," ujar dia.
Lebih lanjut Darmin menegaskan partisipasi aktif bank sentral dalam pengawasan akan mendorong fungsi-fungsi lain dalam hal kebijakan moneter.
Prinsip terakhir yang harus dipenuhi dalam pembentukan OJK adalah menyangkut pemahaman dan pendalaman pasar keuangan. Faktor ini dianggap mampu menciptakan pertumbuhan produk-prosuk di sektor keuangan di Tanah Air.
"Ketiga faktor di atas menyangkut institusi yang independen. Hal ini dipicu semangat internasional yang mereformasi sektor keuangan untuk kembali ke khittah yaitu kehati-hatian," kata Darmin.
Dibaca 43 Juta Kali, Cerita The Perfect Strangers Ternyata Terinspirasi dari Sopir Taksi
Dari sana lah, Yessy mengembangkan cerita dan karakter dalam untuk The Perfect Strangers yang tak disangka-sangka punya banyak sekali penggemar.
