- VIVAnews/Tri Saputro
VIVAnews - Realisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) hingga semester I-2010 tidak mencapai target.
Menurut Menteri Koperasi dan UKM, Syarif Hasan, realisasi KUR tersebut baru mencapai Rp5,1 triliun dari target tahun ini sebesar Rp6,5 triliun.
Meski rendah, menurut Syarif, pencapaian itu sudah lumayan bagus. "Karena kami bicara total, itu sudah potongan Jamkrindo (Jaminan Kredit Indonesia) dan Askrindo (Asuransi Kredit Indonesia)," ujarnya di Kantor Menko Perekonomian, Jakarta, Selasa 13 Juli 2010.
Dia menambahkan, dengan potongan Jamkrindo dan Askrindo, target maksimal penyampaian KUR tahun ini sebesar Rp18 triliun. "Memang belum setengah, tapi itu kan masalah waktu," kata Syarif.
Sementara itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Mustafa Abubakar, menuturkan, realisasi KUR masih rendah karena pelaksanaan penyampaian KUR sempat stagnan di awal tahun ini.
"Ketika akan direalisasikan, pelaksanaan lambat karena ada beberapa penyesuaian peraturan menteri," kata Mustafa. Perbankan yang akan menyalurkan kredit KUR tersebut, semuanya juga menunggu penyesuaian peraturan.
"Jadi, karena ada penyesuaian itu, baru efektif penyalurannya April 2010," kata Mustafa. Untuk itu, angka realisasi penyaluran KUR, terhitung mulai April, Mei, Juni, sebesar Rp5,1 triliun adalah satu hal yang memuaskan.
"Kami juga sudah berpesan ke bank BUMN agar segera mempercepatnya karena ini penting untuk sektor riil," kata dia. (art)
Meiska Angkat Fenomena Istilah Badut dalam Lagu Terbarunya
Lagu Badut menggambarkan kisah seseorang yang terjebak dalam hubungan yang tidak sehat dan merugikan dirinya sendiri.
