- Adri Prastowo
VIVAnews - Kenaikan peringkat utang valas jangka panjang Indonesia menjadi BBB- dari BB+ dinilai sebagai kesempatan emas.
Dirjen Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan, Rahmat Waluyanto, mengatakan bahwa saat ini adalah saatnya pemerintah menekan pembiayaan anggaran.
"Ini waktunya pemerintah untuk price tension atau menekan biaya," kata Rahmat kepada VIVAnews di Jakarta, Rabu 14 Juli 2010.
Rahmat mengatakan, dengan perbaikan peringkat utang RI oleh Japan Credit Rating Agency Ltd, yang telah menaikkan peringkat utang valas jangka panjang senior Indonesia ke level investment grade atau menjadi BBB- dari BB+, maka biaya utang semakin efisien.
"Ini karena yield atau imbal hasil makin turun tajam," katanya.
Di pasar perdana, penerbitan atau penjualan surat utang negara (SUN) juga sering terjadi kelebihan penawaran di atas tiga kali.
Selain kesempatan emas dari segi pembiayaan, menurut dia, perbaikan peringkat juga akan meningkatkan investasi Indonesia karena biaya dana menjadi semakin efisien.
Peningkatan ini nantinya bisa dilihat dari pipeline penerbitan obligasi swasta yang cukup panjang. Rahmat mengatakan seharusnya Indonesia sudah mendapatkan investment grade sejak tahun lalu.
"Jadi sebenarnya upgrade dari berbagai rating agencies itu terlambat," katanya.