- Dok. BP
VIVAnews - BP Indonesia dinilai sebaiknya menjelaskan kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengenai rencana penjualan aset induk usahanya, BP Plc, kepada Apache Corp, produsen migas asal Amerika Serikat.
Pasalnya, penjualan aset itu berpotensi mempengaruhi aktivitas bisnis BP secara keseluruhan, termasuk BP Indonesia. Kontribusi BP sekitar 3,37 persen terhadap lifting minyak 2010.
Target lifting BP sekitar 32,54 ribu barel per hari, sedangkan target lifting dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)-Perubahan 2010 sebanyak 965 ribu barel per hari.
"Untuk itu, BP Indonesia harus menjelaskan kemungkinan dampak kebijakan tersebut, kaitannya dengan keberadaan aset dan aktivitas bisnis BP di Indonesia," kata Anggota Komisi Energi DPR, Muchammad Romahurmuziy, kepada VIVAnews, Kamis 15 Juli 2010.
Dia mengatakan, hal ini penting mengingat kinerja BP Indonesia berkorelasi langsung terhadap tercapainya target lifting minyak yang telah ditetapkan dalam APBN-P 2010.
BP Plc berencana menjual aset hingga US$12 miliar termasuk sebagian bisnis Prudhoe Bay di Alaska, kepada Apache Corp.
Sumber surat kabar Times menyebutkan Apache yang bermarkas di Houston telah melakukan pendekatan dengan BP beberapa pekan lalu. Pembicaraan terfokus pada bagaimana kedua pihak bisa membentuk kesepakatan dan properti apa saja yang dapat dimasukkan dalam penjualan.
"Exxon Mobil Corp juga telah diinformasikan bahwa mereka bisa melakukan review terhadap aset BP untuk kemungkinan penjualan," kata sumber tersebut yang dikutip Bloomberg, hari ini.
Perusahaan energi asal Inggris ini setidaknya telah menghabiskan lebih dari US$3 miliar atau sekitar Rp27 triliun untuk membersihkan tumpahan minyak di Teluk Meksiko. Biaya ini termasuk untuk membayar pekerja, kelompok bisnis yang terlibat, serta pemerintah.
Saat ini, BP masih melanjutkan pengeboran sumur-sumur baru yang dianggap merupakan cara terbaik untuk menyumbat sumur yang bocor. Kapal penyapu buih (skimmer) baru juga sedang diuji coba di perairan Teluk Meksiko. Skimmer buatan Taiwan bernama "A Whale" tersebut telah memamerkan kemampuan dan manuvernya sepanjang akhir pekan lalu.
Tumpahan minyak terjadi pada 20 April lalu akibat ledakan kilang minyak milik BP di Deepwater Horizon. Ledakan tersebut menewaskan sebelas pekerja dan mulai menumpahkan minyak yang menjadi bencana lingkungan terbesar dalam sejarah di Teluk Meksiko. (Associated Press) (art)
BYD Pamer Mobil Super Canggih, Bodinya Furutistik
Raksasa otomotif asal China, BYD melalui merek premiumnya Fang Cheng Bao, meluncurkan tiga kendaraan listrik baru pada Konferensi Musim Semi Fang Cheng Bao. Dua di antara
