Krisis finansial global mengharuskan industri teknologi informasi untuk bersiap mengencangkan ikat pinggang di tahun 2009. Namun, setidaknya ada juga prediksi yang bisa membesarkan hati.
Menurut Country Manager Juniper Networks Indonesia Ronny Tedjalesmana Sumantri, firma IDC meramalkan bahwa pasar teknologi informasi beserta solusinya di Indonesia, akan meningkat sekitar 25 persen pada 2009.
Pasar TI beserta solusi, Ronny menjelaskan, antara lain meliputi pasar pusat data (data center), penyimpanan (storage), server, dan Uninterruptible Power Supply (UPS). "Angka itu mengindikasikan pertumbuhan pasar TI di Indonesia, masih sangat potensial," jelas Ronny.
Khusus untuk data center, kata Ronny, kebutuhan pasar di Indonesia diperkirakan masih akan meningkat sekitar 10 persen, dari USD 112 juta (sekitar Rp 1,21 triliun), menjadi USD 127 juta (setara sekitar Rp 1,38 triliun).
Dari volume tersebut, "Juniper hendak membidik 40 persen dari total kebutuhan pasar," ujar Ronny, pada jumpa pers di FX building, Jakarta, Kamis 18 Desember 2008.
Dalam laporan sebelumnya, IDC sempat mengumumkan penurunan pasar server global di kuartal ketiga 2008, sebesar 5,2 persen atau USD 12,6 miliar (sekitar Rp 137 triliun). Penurunan ini merupakan yang terendah sejak akhir 2002.
Pertumbuhan unit server yang hanya 2,8 persen, ternyata juga merupakan pertumbuhan paling lambat sejak kuartal empat 2006. Penurunan yang signifikan terjadi terutama di bulan September 2008.
"Penurunan ini berimbas pada teknologi server tradisional, sehingga menambah permintaan untuk server Blade dan IBM System Z, sebagai pengecualian," ujar Matt Eastwood, Group Vice President of Enterprise Platforms dari IDC, seperti dikutip dari situs Softpedia.com.
Kado Mewah SYL untuk Undangan Nikahan yang Pakai Dana Kementan, Ada Bros dan Cincin Emas
Mantan pejabat Kementerian Pertanian mengungkapkan Syahrul Yasin Limpo (SYL) turut memberikan kado undangan nikahan yang mewah berupa bros hingga cicin emas.
