- Antara/ Puspa Perwitasari
VIVAnews - Ratu Munawarah (sebelumnya ditulis Ratu Munawaroh--red) akan mundur dari kursi anggota Dewan Perwakilan Rakyat. Politisi Partai Amanat Nasional ini sebelumnya diketahui tak menghadiri seluruh sidang paripurna di Masa Sidang DPR periode 5 April 2010-18 Juni 2010.
Sekretaris Fraksi PAN, Viva Yoga Mauladi, saat dihubungi VIVAnews, Rabu 28 Juli 2010, mengonfirmasi perihal niat istri Gubernur Jambi Zulkifli Nurdin itu untuk mundur. Sebelumnya, Ketua Fraksi PAN Asman Abnur juga melansir Ratu Munawarah yang terpilih dari daerah pemilihan Jambi itu sedang mengurus proses administrasi pengunduran diri.
Ratu Munawarah menjadi terkenal karena pada masa sidang III Dewan Perwakilan Rakyat antara 5 April sampai 18 Juni 2010, tercatat tak pernah hadir di sidang paripurna. Fraksi PAN menjelaskan, pada masa sidang itu, Ratu Munawarah tersita sekali dengan urusan di Jambi.
"Pertama, Bu Ratu Munawarah itu sedang sibuk mendampingi calon PAN di pilkada," kata Sekretaris Fraksi PAN, Viva Yoga Mauladi, saat ditelepon VIVAnews, Selasa 27 Juli 2010. Kebetulan, pada masa persidangan DPR itu, pemilihan Gubernur Jambi sedang dilakukan. "Dan calon PAN kalah," kata Viva.
Alasan kedua, Ratu Munawarah juga harus mendampingi suaminya yang sakit. "Kondisi Zulkifli yang dua periode menjadi gubernur itu membutuhkan seseorang yang harus mendampinginya," kata Viva.
Jadi, karena dua alasan itulah Ratu Munawarah tak bisa mengikuti persidangan DPR pada masa persidangan III. Pada masa sidang II misalnya, Ratu Munawarah masih rajin ikut sidang sehingga tak masuk dalam "daftar pembolos".
Soal membolos ini menjadi keprihatinan pimpinan DPR. Pimpinan DPR bahkan sudah mengirim surat ke fraksi-fraksi meminta tingkat kehadiran ditingkatkan. DPR juga berencana menggunakan mesin presensi berbasis sidik jari dengan biaya pengadaan Rp50 juta. (hs)