- Antara/ Saptono
VIVAnews - Tokoh internasional yang menjadi anggota penasihat Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), George Soros, disebut menjadi 'marketing' pemerintah Indonesia untuk mencari dana terkait perubahan iklim.
"Dalam pertemuan kemarin (di Bali), kami menyampaikan apa yang sudah dilakukan, karena kesannya seolah-olah tidak melakukan apa-apa (dalam konteks pengurangan karbon)," kata Menteri Kehutanan, Zulkifli Hasan, di Kantor Menteri Perekonomian, Jakarta, Rabu 28 Juli 2010.
Zulkifli melanjutkan, karena semua perlu dikomunikasikan, ada beberapa hal yang akan dilakukan bersama George Soros.
"Siapa yang akan membantu kita untuk menyampaikan pesan ke Obama (Presiden AS Barack Obama) yang dijadwalkan datang ke Indonesia. Selain itu, untuk menyampaikan ke Jepang guna mencari tambahan dana," kata Zulkifli.
Menurut dia, upaya itu dilakukan untuk melanjutkan komitmen pemerintah Indonesia dalam pengurangan emisi karbon. Indonesia tidak cukup hanya mengandalkan dana US$1 miliar.
"Soros kan punya pengaruh, kenalan luas, sehingga nanti akan menyampaikan kepada negara-negara maju tentang komunikasi yang sudah kami bicarakan," kata dia.
Zulkifli menegaskan bahwa pemerintah Indonesia sudah berupaya untuk memberikan komitmen terkait pengurangan emisi karbon.
"Kita disuruh memberhentikan izin (pengusahaan hutan), merawat hutan. Tapi, kalau nanti rakyat tidak ada alternatif pekerjaan mau bagaimana? Nanti ditebang juga pohonnya," kata dia.
"Jadi, posisi Soros untuk menjembatani negara-negara maju," tuturnya.
Seperti diketahui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima George Soros di Kantor Presiden pada Senin 10 Mei 2010.
Beberapa waktu lalu, George Soros juga datang ke Kementerian Keuangan. Soros juga beberapa kali bertemu dengan beberapa menteri Kabinet Indonesia Bersatu.
PKS Bakal Sambangi Markas PKB Malam Ini, Bahas Apa?
Presiden terpilih Prabowo Subianto sudah mendatangi markas PKB pada Rabu kemarin.
