Alasan Akbar Faizal Kerap Bolos

Ahmad Muzani (Gerindra), Akbar Faizal (Hanura) dan Mahfudz Siddiq (PKS)
Sumber :
  • Antara/ Yusran Uccang

VIVAnews - Akbar Faizal, salah satu anggota DPR yang tercatat paling banyak membolos pada rapat paripurna DPR masa sidang III, menyatakan bahwa tingkat kehadiran bukanlah segalanya.

Biaya Ultah Cucu SYL Minta Di-reimburse Kementan, Pegawai Menolak Terancam Dimutasi

"Harus ada perubahan parameter dalam melihat kinerja anggota parlemen," kata Akbar di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu 28 Juli 2010.

Berdasarkan data Biro Persidangan Sekjen DPR RI, pada masa sidang III yang berlangsung 5 April - 18 Juni 2010, Akbar Faizal tercatat lima kali tidak menghadiri sidang paripurna -- tiga kali tanpa keterangan, dan dua kali dengan izin. Ia hanya empat kali terhitung menghadiri sidang paripurna. "Bagaimana saya bisa hadir di tempat berbeda dalam waktu bersamaan? Apakah saya harus membelah diri?" kata Akbar.

Mantan anggota pansus Century itu menjelaskan, ia kerapkali menghadapi situasi di mana ia harus menghadiri lebih dari satu rapat dalam waktu berbarengan.

Menurutnya, hal itu terjadi karena Hanura merupakan fraksi terkecil di parlemen. Total anggota Fraksi Hanura di DPR hanya 17 orang, sehingga beban tugas mereka dua kali lipat lebih berat dari anggota-anggota DPR lain yang berasal dari partai besar.

Akbar menyatakan, ia seringkali harus menghadiri rapat komisi sampai tengah malam, sementara keesokan paginya ada jadwal rapat paripurna. "Bagaimana saya bisa hadir di rapat paripurna jam 9 pagi, sementara saya baru pulang jam 2 malam. Belum lagi rumah saya di Depok, dan saya naik kereta setiap hari ke Jakarta," ujarnya.

Akbar mengatakan, para anggota dewan yang hadir 100 persen dalam sidang paripurna pun belum tentu memiliki tingkat keaktifan yang lebih tinggi daripada anggota yang tidak hadir penuh dalam paripurna. "Jangan salah, pembahasan dalam rapat-rapat komisi jauh lebih penting daripada rapat paripurna. Paripurna umumnya hanya mengesahkan pembahasan yang sudah matang tersebut," kata Akbar.

Selain itu, lanjutnya, anggota dewan yang tinggi tingkat presensinya dalam sidang paripurna pun belum tentu mengikuti jalannya persidangan secara utuh. "Bukan rahasia lagi bila banyak di antara mereka yang hadir hanya untuk menandatangani daftar hadir, lalu pergi lagi. Bahkan ada yang meyuruh stafnya untuk menandatangani daftar hadir atas namanya," tukas Akbar.

"Bila pun mereka hadir, lantas apakah mereka menyumbangkan gagasan dalam rapat paripurna?" kata Akbar. Jadi, simpulnya, tingkat partisipasi dan keaktifan anggota dewan tidak dapat diukur hanya dari tingkat kehadiran semata. Akbar yakin, walaupun ia pernah tidak masuk dalam sidang paripurna, namun ketika ia hadir, ia selalu mewarnai paripurna dengan ide-ide dan gagasannya.

Jaksa Sebut SYL Bayar Tagihan Kartu Kredit Ratusan Juta Pakai Uang Hasil Korupsi di Kementan
VIVA Otomotif: Motor listrik hasil konversi

Usai Sepi Peminat, Pemerintah Kasih Gratis Konversi Motor Listrik

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) resmi memberikan konversi motor listrik secara cuma-cuma atau gratis untuk masyarakat. Bagaimana cara ikut programnya?

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024